Makassar (wartalogistik.com) - Pengoperasian jalur kereta Mandai - Garongkong, Sulawesi Selatan yang dikelola Badan Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan akan mendatangkan banyak manfaat, diantaranya, meningkatkan kunjungan wisata, menambah akses masyarakat menggunakan angkutan umum, meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah dan meluaskan jaringan kereta api ke daerah-daerah.
Manfaat itu terlihat dari hasil kunjungan wartawan yang biasa liputan di Kementerian Perhubungan dan jajaran Humas Direktorat Jenderal Perkertaapian, pada Kamis (14/6).
Terbukanya jalan kereta akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui kelancaran akses pengiriman barang.
Rencananya kawasan pabrikan yang ada di jalur sepanjang jalan kereta akan diberi akses untuk mengangkut muatan dengan kereta api melalui stasiun terdekat.
Pihak kereta api akan menyediakan sarana dan prasaran agar produk dari pabrik yang biasanya diangkut dengan truk ke pelabuhan Garongkong dan Makassar bisa diangkut dangan kereta.
" Teknisnya truk pengangkut muatan barang dari pabrik akan naik kereta. Hal itu akan mengurangi kepadatan jalan di jalur trans Makassar dari angkutan barang," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal yang ditemui di RS Politektnik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar.
Dukungan meningkatnya pertumbuhan ekonomi wilayah juga disampaikan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan ( KSOP) Utama Makassar, Capt. Sahatua yang menyatakan, proses pengiriman barang akan semakin lancar jika jalur kereta sudah sampai ke dalam kawasan pelabuhan.
" Jika proses pengiriman ke pelabuhan terus meningkat kelancarannya akan membuat pertumbuhan industri di kawasan Sulawesi Selatan juga semakin berkembang, dan pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah daerah dan nasional," kata Capt. Sahatua.
Rombongan wartawan mengawali liputannya ke stasiun Mandai pada perjalan kereta pagi hari dan turun di stasiun Rammang-Rammang.
Manajer Stasiun Rammang-Rammang, Achmad Nur Aviv Setiawan menyatakan, sampai saat ini ada empat kali perjalanan kereta. Masing-masing dua kali dari stasiun Mandai dan Garongkong.
" Masyarakat yang naik kereta setiap harinya cukup banyak. Dan akan semakin banyak pada saat hari libur, Sabtu dan Minggu," katanya.
Saat ini operasi kereta dari Stasiun Mandai keberangkatan jam 08.15 WITA dan 13.45 WITA. Keberangkatan dari Stasiun Garongkong jam 10.45 Wita dan 16.15 WITA. Ada 10 stasiun pada tahap awal opersional kereta yakni stasiun Madai, Maros, Rammang-Rammang, Pangkajene, Labakkang, Ma'rang, Mandalle, Tanete Rilau, Barru dan Garongkong.
Selanjutnya dikatakan Achmad, banyak penumpang kereta yang turun di stasiun Garongkong, untuk melanjutkan perjalanan sampai ke Pare-Pare.
" Dari stasiun Garongkong, penumpang yang turun melanjutkan dengan angkutan bus ke tujuan masing-masing sampai Pare-Pare," tambahnya.
Lebih jauh dikatakan, pembangunan jalur kereta sudah sampai Pare-Pare, namun masih dalam penyempurnaan. Jika sudah selesai pembangunan jalur kereta, maka bisa dilanjutkan ke arah Pare-Pare, sehingga tidak menyambung lagi dengan bus.
Dari Stasiun Garongkong sampai Pare-Pare menyinggahi Stasiun Takkalasi, Mangkoso dan berakhir nantinya di Stasiun Palanro, Pare-Pare.
Sejumlah penumpang yang turun di stasiun Ramang-Ramang juga terlihat ada yang akan mengunjungi kawasan wisata sungai Kampong Karst Rammang-Rammang Salenro, untuk melakukan wisata menelusuri sungai seperti menelusuri sungai Amazon.
Pengaruh meningkatnya ekonomi masyarakat sekitar jalan kereta juga terlihat di dekat Stasiun Rammang-Rammang, Kabupaten Maros. Kawasan stasiun yang dekat Kawasan wisata sungai Rammang-Rammang Salenro, terlihat mulai ramai kunjungan wisatawan pasca pengoperasian stasiun pada Maret 2023.
Saat ini jumlah penumpang yang naik kereta dari bulan Januari - Mei tahun 2024 load factornya mencapai 68, 86 persen. Jumlah load factor itu akan meningkat tahun ini, mengingat capaian satu tahun sebelumnya load factornya 74,77 persen.
Tingkat kunjungan yang ramai disampaikan operator perahu , Umar yang mengantar wisatawan ke lokasi wisata.
" Pengunjung setiap hari semakin bertambah setelah dioperasikan jalur kereta. Tapi akan ramai pada Sabtu dan Minggu serta hari libur, karena adanya angkutan kesini," kata Umar, salah seorang operator perahu wisata sungai.
Rombongan wartawan yang juga melakukan wisata menyusuri sungai menyaksikan keindahan jalur sungai yang terlihat masih asri.
Perjalan wisata sungai dari lokasi awal yakni Pos 1 ke tujuan akhir yakni Pos 3 berjarak sekitar 3 km dengan lebar sungar mencapai 10 m, semakin menjadi atraksi menarik menyusuri sungai.
Menyusuri sungai sungai yang di kanan kirinya lebat pohon bakau dan tumbuhan liar menambah suasana mengasikan.
" Turis asing juga sudah banyak yang datang," tambah Umar.
Kegiatan wisata juga mendukung masyarakat setempat. Hal itu terlihat sejumlah masyarakat mendukung dengan berdagang dan menyiapkan rumah untuk home stay di kawasan Pos 1, Pos 2 dan Pos 3.
" Masyarakat disini yang tadinya bertani dan berkebun dapat tambahan dengan menjadi operator perahu dan berdagang," katanya.
(Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar