Jakarta ( wartalogistik.com) - Rencana revitalisasi armada TNI AL oleh PT PAL akan menyertakan perusahaan galangan swasta. Hal itu menjadi enerji baru bagi perusahaan galangan nasional yang selama dua tahun terakhir ini sepi perbaikan dan pembangunan kapal.
Sekjen IPERINDO, Akan Naim membenarkan adanya revitalisasi 40 unit armada TNI AL itu dengan melibatkan galangan swasta nasional yang dipimpin langsung oleh PT PAL sebagai Lead Integrator-nya.
Galangan kapal swasta yang akan ikut dalam revitalisasi armada TNI AL akan menjalani assesment sebelum menjadi mitra PT PAL. Adapun kegiatan revitalisasi meliputi maintenance, repair, and overhaul ( MRO).
Terhadap proyek itu, Dirut PT PAL
Kaharudin Djenod, baru-baru ini telah mengundang para pelaku usaha galangan anggota IPERINDO untuk mendiskusikan rencana tersebut.
Askan Naim mengatakan, bila rencana PT PAL ini terwujud, maka ini akan menjadi proyek percontohan, yakni kolaborasi antara kantor Kementrian, BUMN dan Swasta. Dengan pola kerja yang inklusif ini, diharapkan industri maritim nasional bisa bangkit dari keterpurukan.
Ketua umum IPERINDO, Eddy Logam menambahkan bahwa ini adalah momentum yang ditunggu tunggu selama hampir dua tahun. Program pembangunan dan perbaikan kapal yang transparan seperti ini yang diharapkan para pelaku usaha untuk membangkitkan industri galangan kapal nasional.
Kolaborasi dari perusahaan galangan kapal yang lulus seleksi akan menciptakan synergy merah putih yang akan menumbuhkan industri maritim nasional secara merata.
Kedepannya, ungkap Eddy, proyek pembangunan dan pemeliharaan kapal HANKAM jangan lagi dikuasai segelintir perusahaan galangan, tapi harus dibuka secara transparan dan memberikan kesempatan hidup kepada semua galangan Nasional yang mampu bekerja.
" Kami dari IPERINDO sangat mendukung program PT.PAL, yang kami nilai ini sangat baik dan transparan untuk kemajuan industri maritim nasional," kata Eddy.
Melalui synergy seperti, lanjut Eddy akan tercipta pemerataan dan keadilan sekaligus menumbuhkan minat investor untuk menanamkan modalnya di sektor maritim.
Hembusan angin segar itu diharapkan mampu mengobati luka mendalam galangan kapal nasional, yang sejak 2020 terhempas, yang bukan saja mengalami krisis financial tapi juga terpaksa harus merumahkan ribuan pekerjanya karena tidak adanya pekerjaan di galangan sebagai imbas pandemi Covid - 19.
Ribuan orang kehilangan pekerjaan, sebab proyek pembangunan kapal yang diharapkan datang dari lembaga pemerintah-pun tak kunjung tiba, bahkan yang sudah direncanakan pun batal.
Dampak paling buruk ialah, bukan hanya merumahkan ribuan pekerjanya tapi juga menutup usahanya. Sedangkan galangan kapal yang masih terus bertahan sampai saat ini, masuk kategori " seperti hidup segan, mati tak mau".
Niat baik BUMN PT. PAL, yang dipercaya melakukan revitalisasi armada TNI AL yang akan melibatkan galangan kapal swasta benar-benar terwujud, sehingga industri ini kembali menggeliat untuk membangkitkan perekonomian nasional melalui peluang terbukanya lapangan kerja bagi ribuan pekerja galangan.
( Abu Bakar )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar