Ketapang ( wartalogistik.com) PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) optimistis kehadiran dermaga IV (moveable bridge) Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur dapat memperkuat konektivitas penyeberangan dan sektor logistik antara Jawa dan Nusa Tenggara Barat.
Hal ini disampaikan Direktur Teknik dan Fasilitas PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Kusnadi C. Wijaya yang hadir dalam kegiatan peresmian dermaga IV Ketapang oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Selasa (26/10).
Kusnadi menyampaikan apresiasi dan dukungan setinggi-tingginya atas hadirnya dermaga IV yang dibangun untuk melayani lintasan Ketapang – Lembar dengan jarak sekitar 125 NM.
"Alhamdullilah, dengan beroperasinya dermaga IV Ketapang ini dapat memperkuat konektivitas penyeberangan dan kelancaran sektor logistic khususnya layanan ferry jarak jauh (long distance ferry) yang menghubungkan pulau Jawa dan Lombok," tutur Kusnadi.
Adapun pengoperasian layanan ferry jarak jauh Ketapang-Lembar ini sebagai upaya pengembangan konektivitas dari Jawa-Nusa Tenggara Barat dalam mendukung program Pemerintah memajukan sektor pariwisata dan dukungan terhadap kebijakan Gubernur Bali untuk mengurai kepadatan lalu lintas di Gilimanuk- Denpasar sekaligus menghemat biaya pemeliharaan jalan. Dengan adanya lintasan Ketapang-Lembar ini diharapkan layanan penyeberangan semakin efektif dan efisien, serta menekan biaya logistic.
Saat ini dermaga IV Ketapang telah melayani 5 kapal yang beroperasi dengan waktu tempuh 12 jam. Diketahui, dermaga ini telah beroperasi sejak Desember 2020 dengan load factor diatas 75 %. Dengan kelancaran pengoperasian LDF Ketapang-Lembar ini dapat mendukung pembangunan daerah sekitar Banyuwangi maupun Lombok dengan memunculkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru serta mendukung pembangunan nasional secara keseluruhan, mendukung pertumbuhan dan pelayanan sektor lainnya seperti pariwisata di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), serta memberikan multiplier effect pada perekonomian di Jawa Timur dan NTB.
"Dengan hadirnya dermaga IV Ketapang ini, konektivitas penyeberangan dan juga kelancaran sektor logistik antara Pulau Jawa, Bali dan Lombok dapat terlayani dengan baik. Tentunya, ASDP akan terus berupaya meningkatkan pelayanan prima kepada seluruh stakeholder, utamanya para pengguna jasa agar dapat mengakses transportasi penyeberangan dengan kapal ferry yang aman, nyaman, dan selamat," tutur Kusnadi lagi.
Gubernur Khofifah mengungkapkan dengan hadirnya dermaga IV ini dapat membawa kemanfaatan yang besar pada perkembangan konektivitas perdagangan maupun angkutan penumpang antara Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat. “Harapannya, akan ada kemudahan, percepatan efektivitas dalam membangun koneksitas dan aksesibilitas untuk angkutan barang, jasa maupun masyarakat dari Jawa ke NTB. Semakin baik konektivitas, maka tentu akan lebih murah, lebih efektif dan lebih efisien,” ucapnya.
Menurut Gubernur Khofifah, dalam setiap pelayanan transportasi hendaknya mengedepankan pelayanan yang selamat, aman, nyaman, cepat, modern dan terjangkau. "Digitalisasi sektor transportasi sebuah keniscayaan yang wajib direalisasikan, salah satunya memberikan jaminan kepastian tarif bagi setiap pengguna jasa angkutan penyeberangan secara modern dengan pembayaran secara cashless. Harapan kami, dengan digitalisasi sistem maka seluruh aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Ketapang dapat terecord secara elektronik. Dengan demikian dapat mendongkrak kinerja dan layanan angkutan penyeberangan baik manusia maupun barang sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur," tutur Gubernur.
Saat ini, masyarakat yang akan melakukan perjalanan Ketapang-Lembar dapat melakukan pembelian tiket di Terminal Sri Tanjung, Banyuwangi dan melakukan pembayaran secara cashless dengan menggunakan kartu uang elektronik antara lain Brizzi (BRI), e-Money (Mandiri), TapCash (BNI), dan juga dapat menggunakan transfer rekening BRI. Dengan demikian pengguna jasa akan semakin mudah, lancar dan nyaman saat membeli tiket ferry.
( Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar