Jakarta (wartalogistik.com) – Perusahaan bongkar muat (PBM) yang melakukan kegiatan di Pelabuhan Sunda Kelapa mendapat tantangan agar pengajuan layanan bongkar muat dengan sistem on line. Hal itu terjadi setelah Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sunda Kelapa melaunching aplikasi SiBABBE (Sistem Informasi Bongkar Barang Berbasis Elektronik).
Agar kegiatan aplikasi SiBABBE bisa dilaksanakan,
tentunya masih menunggu adanya adanya Surat Keputusan dari Direktur Jenderal
Perhubungan Laut sebagai regulasi pelaksanaannya.
Launching aplikasi SiBABBE diresmikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan
Laut, R. Agus H. Purnomo dan ditandai penekanan tombol oleh Kepala
KSOP Pelabuhan Sunda Kelapa, Ridwan Chaniago M. Mar E, GM Pelabuhan Sunda
Kelapa, Kurnia Jaya, Kepala Polsek Sunda Kelapa, AKP Slamet Riyanto, Ketua DPC APBMI Sunda Kelapa Andrias. Pelaksaaan launching di Batavia Marine, Senin (20/7).
Agus Purnomo dalam sambutannya peresmian melalui virtual dari kantornya menyampaikan apresiasi atas karya dari KSOP Sunda Kelapa yang mana aplikasi tersebut akan meningkatkan layanan dan tersinkronisasi dengan sistem Inaportnet.
Sebagaimana diketahui selama ini layanan pengajuan
adanya kegiatan bongkar muat barang di Pelabuhan Sunda Kelapa dilakukan secara
manual. Dengan adanya aplikasi Si BABBE maka pangajuan layanan bongkar muat
barang bisa berlangsung dengan on line, sehingga bisa lebih cepat, sederhana
dan efisien.
“Selain itu juga pengawasan dan monitoring data bongkar muat dari dan ke kapal yang dilaksanakan di Pelabuhan Sunda Kelapa akan berlangsung secara real,” ungkap Agus Purnomo.
Ridwan Chaniago menyatakan pembuatan sistem SiBABBE
ini merupakan hasil evaluasi atas kegiatan layanan selama ini di Pelabuhan
Sunda Kelapa. Dari hasil valuasi itu ditemukan sejumlah peningkatan
produktivitas kegiatan di pelabuhan, mulai dari kunjungan kapal, volume bongkar
muat. Dengan meningkatnya produktivitas kegiatan, maka kegiatan layanan
juga harus ditingkatkan.
“Upaya mendukung meningkatnya produktivitas di
pelabuhan dilakukan dengan menata zonasi area pelabuhan, menata keamanan dan
ketertiban, menata pelayanan dan bongkar muat barang,” ungkap Ridwan.
Ridwan juga merinci, untuk meningkatkan layanan
dilakukan dengan menyiapkan lay out zonasi pelabuhan, pembentukan tim
keamanan dan ketertiban pelabuhan, serta penataan pelayanan kapal dan bongkar
muat barang di pelabuhan secara digital.
“Dalam hal untuk
layanan bongkar muat barang, kami siapkan SiBABBE untuk nantinya siap
berintegrasi dengan Inaportnet dan sistem Sehati,” kata Ridwan.
Ternyata SiBABBE juga sangat bermanfaat bagi mitra
instansi KSOP Sunda Kelapa, Kepala Wilayah Kerja (Wilker) Karantina Pertanian
Pelabuhan Sunda Kelapa Deddy Augus menyatakan dengan adanya sistem ini maka
kegiatan monitoring atas jenis barang
semakin jelas.
“Aplikasi SiBABBE sangat membantu untuk menjangkau
pengawasan pada jenis muatan yang ada di pelabuhan,” ungkap Deddy.
Sementara itu untuk tahap selanjutnya, pihak KSOP akan
terus memberikan pendampingan perusahaan bongkar muat yang melakukan kegiatan
di Pelabuhan Sunda Kelapa untuk mengikuti aplikasi SiBABBE dalam setiap
pengajuan layanan kegiatan bongkar muat.
Menurut Kepela Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan
Pengmbangan Pelabuhan, KSOP Sunda Kelapa, Hotman Siagian , agar aplikasi SIBABBE bisa diterima, kami bersama
pihak Cabang Pelabuhan Sunda Kelapa melakukan kegiatan sosialisasi pada
perusahaan PBM dan secara umum mereka siap mengikutinya.
Saat ini di Pelabuhan Sunda Kelapa terdapat 23 perusahaan bongkar muat (PBM) dan yang sudah bisa mengikuti aplikasi sebanyak 3 PBM.
“Selanjutnya kami akan terus melakukan sosialisasi dan pendampingan agar semua pihak yang mengajukan pelayanan bongkar muat menggunakan sistem
online, sehingga pada saat pelaksanaannya semua perusahaan bongkar muat sudah bisa menggunakan layanan online SiBABBE,” ungkap Hotman.
|(Abu Bakar)
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar