Jakarta
(wartalogistik.com) – Dewan Direksi PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II berganti.
Menteri Negara BUMN, Erick Tohir
menetapkan jabatan Direktur Utama Pelindo II kepada Arif Suhartono, yang sebelumnya sebagai sebagai direktur komersial, menggantikan Elvin G.
Masasya.
Selain itu juga ditetapkan empat direksi
lainnya yakni Rima Novianti sebagai Direktur Komersial, Muarip sebagai Direktur
Operasi, Yon Irawan sebagai Direktur Keuangan dan Ihsanuddin Usman sebagai
Direktur SDM dan Umum.
Arif yang diberi ucapan selamat dari sejumlah mitra kerjanya melalui whatsapp menjawab dengan kalimat singat namun berisi, "Terima kasih pak, mohon
doanya semoga saya bisa selalu amanah menjalankan taqdir Allah".
Arif memang dikenal di lingkungan Pelindo II. Karirnya berasal dari lingkungan kerja
yang kini dipimpinnya. Dia pernah menjabat berbagai posisi antara lain sebagai
General Manajer TPK KOJA, sebagai
Direktur Operasi Multi Terminal Indonesia (MTI). Hubungannya dengan mitra
sangat baik dan akrab.
Pergantian dewan direksi di Pelindo II memang sempat menjadi
perhatian selama seminggu ini. Mengingat informasi yang tersebar sempat membuat
sejumlah pihak masih belum mempercayainya. Namun setelah tersiar kabar berlangsung
penetapannya pada Senin (2/3) suasana kepastian terlihat di sejumlah pihak.
Penempatan Arif juga sekaligus menjawab harapan dari pengguna
jasa, agar pucuk pimpinan berasal dari orang yang berasal dari lingkungan
pelabuhan, sehingga memiliki dasar pemahaman bagaimana mengelola suatu
pelabuhan.
Atas
semua harapan itu menarik untuk disimak pernyataan Wakil Ketua Koperasi TKBM
Karya Sejahtera Pelabuhan Tanjung Priok, Suparmin yang dalam berbagai kesempatan mendukung
jajaran manajemen pelabuhan yang berada di Jakarta itu.
Ia
sering mengungkapkan dewan direksi
Pelindo II agar bisa menyerap aspirasi pihak mitra pelabuhan seperti Koperasi
TKBM, mengingat
Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pintu gerbang perekonomian nasional selalu
dicitrakan sebagai pelabuhan yang berkelas internasional dan mampu mengikuti
perkembangan stake holder kelas dunia.
“Untuk itu tentunya menjadi harapan para
mitra untuk bisa berkembang juga, termasuk para TKBM, mengingat beroperasinya
pelabuhan selalu ada para buruh yang menjadi bagian dari kegiatan operasional
di pelabuhan,” kata Suparmin.
(Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar