Jakarta (
wartalogistik.com) - PT Multi Terminal Indonesia (MTI), bertekad menjadi arsitek
pendisitribusian logistik dalam rangka mendukung perusahaan induknya, PT
Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II atau yang biasa disebut IPC (Indonesia Port Corporation ) menjadi pelabuhan berstatus World Class Trade Facilitator.
Hal itu terungkap dari
hasil Rapat Kerja Nasional 2020, yang bertajuk
The New Era IPC Logistics, akhir bulan Pebruari lalu.
Selain bertekad menjadi perusahaan logistik yang mampu
melayani pengiriman muatan dari asal sampai tujuan barang dengan satu dokumen,
pada rapat kerja juga disampaikan visi
dan misi dan rencana pembaruan logo perusahaan.
Rakernas 2020 memantapkan
Rencana Strategis Program Kerja dalam mencapai target jangka pendek 2020 dan
juga dalam rangka persiapan menuju 2024 dimana IPC Logistics diharapkan sudah
menjadi leading company bidang logistik.
“Tujuan utama diadakannya Rakernas 2020 adalah
untuk memastikan target-target RKAP 2020 yang telah ditetapkan oleh pemegang paham dapat dicapai oleh perusahaan,” ungkap Direktur Utama PT MTI, Mulyadi.
Menurut Mulyadi, materi
dalam rakernas merupakan rencana kerja perusahaan dalam mendukung Pelindo II, selaku pemegang saham, sehingga
apa yang menjadi target-targetnya tercapai. Dan keberhasilan MTI akan menjadi bagian
yang mendukung keberhasilan IPC.
“MTI akan menempatkan
diri menjadi urat nadi atau tulang punggung bagi Pelindo II dalam mengembangkan
prinsip usaha menjadi pelabuhan kelas dunia dan fasilitator perdagangan,”
katanya mengarahkan jajarannya ketika memberikan penjelasan di Rakernas MTI.
Untuk menjadi perusahaaan
logistik yang mampu melayani pengiriman barang dari asal sampai tujuan barang
memang tidak mudah. Namun jika melihat apa yang tersedia di MTI yang menjadi
salah satu anak perusahaan Pelindo II, merupakan hal wajar.
Kewajaran itu bisa terlihat
atas persyaratan untuk menjadi arsitek pengiriman dengan harus adanya jaringan
maupun sarana. Misalnya tersedianya alat angkut, terkoneksinya di pelabuhan,
adanya cabang atau wakil di sejumlah daerah maupun sampai di luar negeri,
bahkan ketersediaan permodalan untuk mendukung kerja.
Dalam bahasa nyata, jika
ada pengiriman barang dari Jakarta atau dimana cabang MTI berada sudah bisa
melayani pengiriman langsung ke tujuan baik nasional maupun internasional.
Menurut Mulyadi, rakernas
tahun ini juga menjadi momentu yang hasil-hasilnya akan dilaksanakan, karena MTI sudah bertranformasi jadi
perusahaan logistik, sebagaimana arahan pemegang saham untuk menjalankan program
jangja panjang 5 tahun ke depan dengan road map jangka panjang.
“Selanjutnya selama satu
tahun ke depan kita harus benar-benar menjalankan apa yang sudah menjadi
program perusahaan,” tegas Mulyadi.
(Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar