Jakarta (wartalogistik.com) – Direktur Utama PT Pelabuhan
Indonesia II atau dengan nama lain Indonesia Port Corporation (IPC), Arif
Suhartono mengajak jajarannya melanjutkan komitmen untuk bekerja keras dan
mengembangkan pelabuhan yang dikelolanya menjadi pelabuhan kelas dunia (world
class), meski tantangan dalam mengelola pelabuhan lebih berat mengingat kondisi
saat ini terjadi penurunan traffic 10 – 20 persen.
“Tantangan ke depan semakin berat, mengingat saat terjadi
penurunan traffic 10 sampai 20 persen, namun kita harus hadapi dengan berbagai
cara. Misalnya melakukan kegiatan efisiensi atas biaya-biaya. Hal ini memang
tidak mengenakan karena menyangkut pembiayaan, tapi harus dilakukan sebagai
cara untuk menghadapi tantangan yang berat,” ungkap Arif Sehartono ketika
menyampaikan sambutan pada acara pisah sambut dengan direksi sebelumnya, di
kantor pusat lantai 7 PT Pelabuhan Indonesia II, Jakarta, Jum’at (6/3).
Arif Suhartono juga memberikan penghargaan yang tinggi atas kerja
dewan direksi sebelumnya yang dipimpin Elvyn G. Masassya, karena sudah
meletakan prinsip-prinsip mengembangkan pelabuhan yang berkelas dunia.
Atas beratnya tantangan dalam mengelola pelabuhan itu, Arif
Suhartono akan mengikuti standar-standar mengelola pelabuhan yang sudah
terbangun, namun demikian dalam menjalankan standar-standar mengelola pelabuhan
membutuhkan dukungan jajarannya di semua
lapisan.
“Bentuk dukungan dalam menjalankan tugas sangat penting, dalam
menjalankan standar-standar mengelola pelabuhan bisa berjalan,” ungkapnya.
Arif Suhartono menjadi Direktur Utama PT
pelabuhan Indonesia II setelah Menteri Negara BUMN, Erick Tohir pada
Senin (2/3) menetapkan jabatan sebagai Direktur Utama Pelindo II,
yang sebelumnya sebagai sebagai direktur komersial, menggantikan
Elvin G. Masasya.
Selain itu juga ditetapkan empat direksi lainnya yakni Rima Novianti sebagai Direktur Komersial, Muarip sebagai Direktur Operasi, Yon Irawan sebagai Direktur Keuangan dan Ihsanuddin Usman sebagai Direktur SDM dan Umum.
Arif memang dikenal di lingkungan
Pelindo II. Karirnya berasal dari lingkungan kerja yang kini
dipimpinnya. Dia pernah menjabat berbagai posisi antara lain sebagai General
Manajer TPK KOJA, sebagai Direktur Operasi Multi Terminal Indonesia
(MTI). Hubungannya dengan mitra sangat baik dan akrab.
Pergantian dewan direksi di Pelindo II
memang sempat menjadi perhatian selama seminggu ini. Mengingat informasi yang
tersebar sempat membuat sejumlah pihak masih belum mempercayainya. Namun
setelah tersiar kabar berlangsung penetapannya suasana kepastian terlihat
di sejumlah pihak.
Penempatan Arif juga sekaligus menjawab
harapan dari pengguna jasa, agar pucuk pimpinan berasal dari orang yang berasal
dari lingkungan pelabuhan, sehingga memiliki dasar pemahaman bagaimana
mengelola suatu pelabuhan.
(Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar