Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang fungsi area labuh jangkar di NTAA sesuai dengan Permenhub. Selain itu, sosialisasi dilaksanakan untuk memahami siklus kegiatan cargo transhipment di lokasi STS area Nipah – Selat Singapura.
Kepala KSOP Kelas 1 Tanjung Balai Karimun Capt. Barlet MM,
dalam sambutannya mengatakan bahwa area STS Nipah telah menjadi daerah kawasan
berikat (PLB) dan sudah mendukung untuk melakukan kegiatan STS FSU.
“Adanya sosialisasi ini instansi terkait dapat memahami
sehingga apabila ada kegiatan di NTAA nantinya dapat terencana dan terawasi
dengan baik dengan harapan kita dapat menciptakan sumber – sumber PNBP yang
baru untuk kas negara,” kata Capt. Balet.
"Rata-rata sampai saat ini muatan atas kegiatan cargo
transhipment (STS) di Nipah tidak berasal ataupun bertujuan ke daerah pabean
Dalam Negeri (Indonesia). ‘’jelas Capt Barlet.
Untuk itu, Capt. Barlet meminta
dukungan kepada seluruh instansi yang hadir agar pada saat pelaksanaannya dapat
saling berkoordinasi dan apabila ada kesalahan/kekeliruan diharapkan dapat
diselesaikan dengan baik.
“Nantinya kegiatan ini juga membuka peluang baru buat
perekonomian di wilayah Kepri,” imbuhnya.
Sesuai arahan Direktur Utama Pelindo, 1 pihaknya harus terus
berinovasi terutama dalam bidang marine services untuk meraih sumber-sumber
pendapatan baru, oleh karena itu GM Pelindo 1 Cabang Batam, Capt Pasogit S.
Simanungkalit menjelaskan , bahwa FSU menjadi daya tarik untuk peningkatan
pendapatan tersebut dan Pelindo 1 telah dua tahun mengusahakan agar STS FSU
dapat terlaksana dengan mencoba di perairan Nipah (NTAA) namun harus didukung
oleh kebijaksanaan aturan yang perlu dipenuhi.
“Kami telah berkoordinasi dengan KSOP Kelas I Tg. Balai
Karimun dan Ditjen Hubla dan pihak terkait lainnya, sehingga diberikan dukungan
rekomendasi bahwa inovasi baru ini harus dapat dilaksanakan dan aturan yang
belum mendukung kegiatan ini diberikan kebijaksanaan untuk bisa dilaksanakan," katanya.
" Pimpinan kami juga menginstruksikan ke kami untuk melakukan sosialisasi
karena Pelindo 1 harus berkoordinasi dan bersinergi dengan institusi yang
terkait (Pemerintah & Swasta)," Capt. Pasogit.
Sesuai data laporan Marine Department Malaysia pada kegiatan
rutin Triparted Technical Expert Group (TTEG) ke 43 tahun 2018, bahwa setiap
tahunnya sekitar 100.000 kapal (pelaporan melalui VTS Center). Dengan rata-rata
4947 call/tahun khusus kapal dengan draft dalam (Deep Draft Vessels/DDVs)
melakukan perlintasan di sepanjang Selat Malaka-Singapura (East–West Bound).
Ketika melintasi area
labuh jangkar Nipah yang dikelola PT Pelindo I (Persero) maka dengan kesibukan
lalu lintas kapal di selat malaka-singapura dan ketertarikan para trader untuk
berpindah ke NTAA sehingga nantinya memiliki nilai tambah yang utuh bagi
Indonesia dalam upaya peningkatan PNBP dalam mendukung investasi yang
berkesinambungan.
Acara sosialisasi ini berjalan lancar dengan antusias positip
dan tinggi dimana para peserta memberikan masukan/saran sehingga pelaksaan
kedepannya akan lebih lancar, beberapa perusahaan pelayaran (shipping agency)
dari Negara Tetangga turut hadir dalam acara ini. (Hj. Zulidarni Suratman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar