Jakarta (wartalogistik.com) - Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Sugihardjo menutup
sekaligus melantik lulusan diklat Program Pelaut Tingkat II Nautika dan Teknika
Angkatan XLIII, Diklat Pelaut Tingkat IV Nautika dan Teknika Angkatan III dan
IV Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, yang diikuti oleh 157 lulusan,
bertempat di kampus STIP Jakarta.
Dalam sambutannya Sugihardjo menyampaikan,
bahwa ini pelantikan ini merupakan bukti kesungguhan dispilin, dedikasi dan
kerja keras dari para peserta diklat yang sudah berpengalaman mengarungi lautan
untuk tetap meningkatkan kemampuan diri dengan mengambil diklat peningkatan
kompetensi di STIP Jakarta. Saat ini persaingan untuk mendapatkan pekerjaan di
industri transportasi termasuk pelayaran sangat tinggi. Para pelaut contohnya,
harus bersaing dengan peaut-pelaut dari negara lain untuk mendapatkan pekerjaan
di perusahaan-perusahaan palayaran besar.
“Kita tentu berharap, pelaut Indonesia
tidak hanya berlayar di perairan indonesia, tapi didorong untuk berlayar ocean
going. Untuk itu harus selalu meningkatkan kompetensi pelaut disamping
juga Soft Skill Competences”, imbuh Sugihardjo, Kamis (20/2)
Sugihardjo menambahkan, setidaknya ada 3
soft skill yang harus ditingkatkan yaitu kemampuan berinovasi, berkreasi dan
kemampuan berkomunikasi dengan bahasa asing. Karena itu, para lulusan dari
sekolah-sekolah BPSDMP salah satunya STIP Jakarta yang telah menyelesaikan
diklat harus diberikan tambahan kompetensi-kompetensi tersebut. Untuk kemampuan
berbahasa inggris, di STIP Jakarta telah melakukan standarisasi bahasa inggris
dengan program Marlin Test, dimana sertifikat hasil tes tersebut diakui di
seluruh dunia.
“Saya mengapresiasi langkah STIP Jakarta
yang telah melakukan standarisasi bahasa inggris dengan program Marlin Test.
Dengan demikian para lulusan dapat mengantongi sertifikat bahasa inggris
maritim yang diakui internasional. Ini sejalan dengan arahan Menteri
Perhubungan Bapak Budi Karya Sumadi untuk mendukung Visi Pemerintah dalam
pembangunan SDM Indonesia 2020-2024 yang mampu bersaing di kancah
internasional”, ujar Sugihardjo.
Selanjutnya, Sugihardjo menjelaskan
mengenai Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang dilakukan STIP Jakarta.
Program tersebut adalah program penyetaraan ijazah laut yang didapatkan
dari STIP Jakarta dengan level akademi tertentu. Sugihardjo juga mengapresiasi
kerja sama dan koordinasi yang baik antara STIP Jakarta dan Ditjen Hubla
sehingga bisa memberikan On Time Delivery untuk ijazah dan sertifikat para lulusan.
Diakhir sambutannya, Sigihardjo mengajak
para lulusan agar ikut berperan serta dalam membantu almamater tercinta untuk
terus mengembangkan kompenti lululsannya, terutama dalam pelaksanaan praktek
oleh para taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta.
“Kami juga membuka kesempatan kerja sama
dengan para lulusan untuk dapat membantu taruna/taruni STIP dalam memberi ruang
dan tempat untuk melaksanakan praktek kerja laut dan darat,” tutup Sugihardjo.
Ketua STIP Jakarta, Amiruddin, dalam laporannya
menyampaikan komposisi peserta diklat keahlian pelaut yang mengikuti pendidikan
terdiri dari Ahli Nautika Tingkat II berjumlah 39 peserta, Ahli Teknika Tingkat
II berjumlah 35 peserta, Ahli Nautika Tingkat IV berjumlah 55 peserta, dan Ahli
Teknika Tingkat IV berjumlah 28 peserta.
“Semua peserta yang mengikuti ujian
akhir semuanya dinyatakan LULUS, artinya tingkat kelulusan mencapai 100%,”
tutup Amiruddin.
(Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar