"Sistem
maupun pelayanan kepalabuhanan dengan basis digital yang selama ini kami
persiapkan sudah berjalan. Jadi dalam
waktu yang tidak lama lagi akan kami launching sebagai pelabuhan digital atau
digital port," ungkap General Manager IPC Panjang, Drajat Sulistyo, seusai
cofee morning dengan stake holder dan mitra di Hotel Novotel, Selasa (30/4).
Menurut Drajat Sulistyo, kegiatan untuk mengembangkan layanan agar lebih baik lagi dengan memanfaatkan teknologi sangat dibutuhkan dalam pengelolaan pelabuhan di kawasan Lampung dan sekitarnya, mengingat potensi wilayah, baik dalam bentuk komoditas, industri maupun pertumbuhan perekonomian masyarakatnya terus meningkat.
"Dengan adanya potensi yang sangat besar itu tentunya pelabuhan sebagai pintu gerbang keluar masuknya barang ke wilayah Lampung dan sekitarnya juga harus dikembangkan baik, sumberdaya manusia, fasilitas layanan sandar kapal dan bongkar muat, sistem operasi sampai pagar mampu mengelola potensi wilayah yang tersedia itu," kata Drajat.
Potensi wilayah yang ada seperti kopi, gula, lada dan hasil kebun lainnya untuk di ekspor. Selain itu juga komoditas yang menjadi bahan baku untuk industri di daerah yang diimpor juga terus berkembang.
Atas semua muatan yang menjadi andalan itu, IPC Panjang mencatat sebanyak 270 pengguna jasa, baik shiping line, keagenan kapal, forwarding, PBM.
"Selama kami mempersiapkan layanan berbasis digital, pihak pengguna jasa pun menyambut dan mengikutinya dengan melakukan berbagai pemenuhan persyaratan sebagai pengguna jasa pelabuhan yang layanannya berbasis digital," ujar Drajat.
Untuk melangsungkan
pelayaran berbasis digital itu, IPC
Panjang sudah menyelesaikan pembangunan unit pelayanan terpadu atau integrated port service dalam suatu gedung. Dari pusat layanan itu akan berlangsung monitoring kegiatan pelayanan kepelabuhanan
dengan pola sinergi anak perusahaan dan perusahaan pendukungnya.
“”Sistem sudah beroperasi, layanan sudah berjalan berikutnya kami siap
mendeklarasikannya sebagai pelabuhan dengan pelayaran berbasis digital,” kata
Drajat.
Atas
apa yang dilakukan IPC Panjang, lebih jauh Drajat Sulistyo menyatakan,
merupakan implementasi atas apa yang dirancang perusahaan induk, PT
Pelabuhan Indonesia II yang sedang menjalankan misi bertransformasi dari
terminal operator menjadi trade
corridors. Transformasi dari pemain infrastruktur ke ekosistem.
Nantinya IPC akan berperan sebagai trade
facilitatordan lebih jauh lagi menjadi trade
accelerator.
"Dengan konsep ini, IPC Panjang tidak hanya akan melayani bongkar muat barang, tapi juga mendorong perdagangan
di daerah Lampung dan sekitarnya melalui kesisteman dari banyak pihak," tegas Drajat.
(Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar