Pengungkapan temuan itu diketahui dari konferensi pers tim DVI Polri di RS
Bhayangkara Kramat Jati Jum,at (9/11) yang menyebutkan terdapat 6 jenazah berhasil diidentifikasi
melalui pemeriksaan DNA. Salah satunya adalah pegawai Ditjen Hubla Kemenhub
yaitu Kepala KSOP Kelas IV Muntok, Capt. Muas Efendi.
"Kami menyampaikan apresiasi dan terima
kasih atas kerja keras tim DVI Polri dalam mengidentifikasi korban musibah
jatuhnya Lion Air JT-610 khususnya yang menimpa salah satu pegawai terbaik
kami, Capt. Muas Efendi. Kami juga menyampaikan rasa belasungkawa kepada
keluarga Capt. Muas Efendi yang sedalam-dalamnya," ujar Sekretaris
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha.
Arif menambahkan bahwa saat ini jenazah Capt. Muas Efendi masih berada di RS Bhayangkara Kramat Jati Jakarta dan akan diterbangkan ke Medan dengan pesawat Lion Air JT 380 Sabtu pagi (10/11) pukul 06.00 WIB untuk diserahkan ke keluarganya dan dimakamkan.
Arif menambahkan bahwa saat ini jenazah Capt. Muas Efendi masih berada di RS Bhayangkara Kramat Jati Jakarta dan akan diterbangkan ke Medan dengan pesawat Lion Air JT 380 Sabtu pagi (10/11) pukul 06.00 WIB untuk diserahkan ke keluarganya dan dimakamkan.
"Kami akan mengurus jenazah Capt. Muas
Efendi dari RS Bhayangkara ini hingga diterbangkan ke Medan pagi ini (10/11).
Saya sudah meminta Kepala Bagian Kepegawaian, Wismantono dan Kepala Otoritas
Pelabuhan Utama Belawan, Jece Julita Piris, untuk mengurus segala sesuatunya
dari penerimaan jenazah, penyerahan kepada keluarga hingga proses pemakaman di
Medan," ujar Arif Toha.
Selain itu juga Arif menambahkan bahwa Kementerian Perhubungan akan memberikan Surat Keputusan Kenaikan Pangkat 1 tingkat Anumerta yang nantinya dibacakan dan diserahkan sebelum pemakaman dilakukan di Medan.
Adapun Capt. Muas meninggalkan seorang istri yang bernama Mardiana Harahap dan 5 orang anaknya. Semasa hidupnya, Capt. Muas merupakan orang yang berdedikasi tinggi dan berintegritas dalam melaksanakan tugas pekerjaan yang telah ditekuninya selama 34 tahun pengabdian.
Selain itu juga Arif menambahkan bahwa Kementerian Perhubungan akan memberikan Surat Keputusan Kenaikan Pangkat 1 tingkat Anumerta yang nantinya dibacakan dan diserahkan sebelum pemakaman dilakukan di Medan.
Adapun Capt. Muas meninggalkan seorang istri yang bernama Mardiana Harahap dan 5 orang anaknya. Semasa hidupnya, Capt. Muas merupakan orang yang berdedikasi tinggi dan berintegritas dalam melaksanakan tugas pekerjaan yang telah ditekuninya selama 34 tahun pengabdian.
Karirnya bermula sebagai penyelam pada kapal
patroli KNP 207 hingga terakhir menjabat sebagai Kepala KSOP Kelas IV Muntok
sebelum musibah itu terjadi.
"Oleh karena itu, kesedihan mendalam yang dirasakan oleh keluarga Capt. Muas dirasakan pula oleh seluruh keluarga besar Kementerian Perhubungan khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Laut," tutup Arif Toha. (Abu Bakar)
"Oleh karena itu, kesedihan mendalam yang dirasakan oleh keluarga Capt. Muas dirasakan pula oleh seluruh keluarga besar Kementerian Perhubungan khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Laut," tutup Arif Toha. (Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar