Jakarta (wartalogistik.com) -
Proses pertolongan sampai pencarian korban kecelakaan KMP Lestari Maju terus
berlangsung agar seluruh penumpang bisa ditemukan. Untuk itu. Kapal patroli Kesatuan
Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) KN. Chundamani yang dioperasikan Pangkalan
Penjaga Laut dan Pantai (PLP) Surabaya terus melakukan patroli
menyisir perairan di sekitar lokasi kapal yang dalam kecelakaan itu
dikandaskan.
“Kapal Patroli Chundamani dari
Pangkalan PLP Surabaya patroli di sekitar kapal KMP. Lestari Maju
untuk memastikan semua penumpang kapal KMP. Lestari Maju telah dievakuasi,”
ujar Dirjen Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo di Jakarta, Kamis (5/7/).
Selanjutnya
dikatakan, KNP Chundamani dalam melakukan patroli
mendekati kapal yang kandas dengan menggunakan sea rider ( speead
boat karet ) untuk menyisir lebih lanjut dan memberikan pengamanan di lokasi
tersebut.
KNP. Chundamani akan disiagakan
di lokasi selama tujuh hari kedepan atau sepekan dan berkoordinasi
dengan tim SAR gabungan dalam mendukung tugas penyelamatan, pengamanan dan SAR.
Dirjen Hubla juga
menerbitkan Maklumat Pelayaran tentang Antisipasi Cuaca Ekstrim
dengan tinggi gelombang 4 – 6 meter dan hujan lebat yang diperkirakan akan
terjadi 1-7 Juli 2018 di perairan Samudera Hindia Barat Bengkulu hingga Lampung
dan Samudera Hindia Selatan Banten hingga Jawa Barat.
Maklumat Pelayaran Nomor
70/VII/DN-18 tersebut dikeluarkan pada 2 Juli 2018 berdasarkan hasil pemantauan
BMKG selama satu minggu ke depan. Maklumat itu ditujukan kepada seluruh Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Perhubungan Laut di seluruh Indonesia untuk
meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan keselamatan terhadap kapal-kapal yang
berlayar di wilayah kerjanya masing-masing.
“Para nakhoda kapal diminta
untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya cuaca ekstrim tersebut,” kata
Agus.
Hingga Rabu sore
(4/7/2018), jumlah korban meninggal kecelakaan KM Lestari Maju bertambah
menjadi 34 orang. Sedangkan yang berhasil diselamatkan sebanyak 155 orang.
Dengan demikian, jumlah total
jumlah korban yang telah berhasil dievakuasi, baik korban selamat maupun
meninggal sebanyak 189 orang. Sementara sesuai manifest, penumpang KM Lestari
Maju berjumlah 139 orang penumpang dan 48 kendaraan.
Sebelumnya juga pada Rabu Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R.
Agus H. Purnomo menjelaskan evakuasi para penumpang di atas kapal telah selesai
dilakukan Rabu dini hari (4/7) pukul 00.05 WITA dengan menggunakan
kapal-kapal nelayan dan tim
SAR terpadu. Sisa penumpang di atas kapal KMP. Lestari Maju sudah
berhasil dievakuasi dengan selamat, termasuk nakhodanya.
Dirjen Hubla menyebutkan cuaca buruk menghambat proses
evakuasi para penumpang
kapal karena susah bagi kapal-kapal merapat ke lokasi kandasnya KMP. Lestari Maju. Ia juga mengapresiasi tim SAR
yang telah memaksimalkan evakuasi penumpang dengan hati-hati, terencana
dengan baik sehingga para penumpang di atas kapal bisa dievakuasi.
Atas terjadinya musibah tersebut Menteri Perhubungan
Budi Karya Sumadi menuju
lokasi musibah KMP. Lestari Maju di Selayar, Sulawesi Selatan bersama Dirjen Hubla untuk memastikan dan melihat langsung
langkah-langkah lanjut terkait musibah kandasnya kapal KMP. Lestari Maju.
Kapal penyeberangan KMP. Lestari Maju dikandaskan di perairan
Selayar Kabupaten
Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan pada Selasa (3/7) pukul 14.30 WITA. Kapal KMP. Lestari Maju tujuan Pamatata
dinakhodai oleh Agus Susanto dan sesuai manifest membawa 139 orang penumpang dikandaskan sekitar 300 meter dari
Pantai Pabadilang, Selayar.
Adapun kapal tersebut juga membawa kendaraan roda dua
sebanyak 18 unit, kendaraan
roda empat sebanyak 14 unit, kendaraan golongan 5
sebanyak 8 unit dan kendaraan golongan 6 sebanyak 8 unit dengan jumlah total
seluruhnya 48 unit kendaraan.
(Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar