Jakarta (wartalogistik.com) – Upaya menciptakan budaya berlayar dengan selamat terus bergulir. Kamis (12/7), Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) , Kementerian Perhubungan, menggelar sosialisasi keselamatan pelayaran di Pelabuhan Muara Angke Jakarta Utara, pada pemilik kapal dan awak kapal tradisional yang mengoperasikan kapal penumpang dari Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke ke kawasan Kepulauan Seribu.
Kegiatan sosialisasi keselamatan pelayaran itu dibuka Direktur Jenderal Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo di kantor KSOP (Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan) Kelas V Muara Angke yang berada di dalam Pelabuhan Ikan Muara Angke. Hadir pemilik kapal, awak kapal dan sejumlah pejabat serta jajaran dari Ditjen Hubla yang bertugas di Pelabuhan Marunda, Kalibaru, Tanjung Priok, Sunda Kelapa, Muara Baru serta Dinas Perhubungan DKI Jakarta, perwakilan dari Basarnas, Polri, TNI.
Dalam sosialisasi itu Dirjen Hubla didampingi Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Junaidi, Syahbandar Utama Pelabuhan Tanjung Priok Capt. Sudiono, Kepala KSOP Pelabuhan Sunda Kelapa Letkol. Marinir Benyamin Ginting, Kepala KSOP Kelas V Muara Angke Capt.Mardiantika, Kepala KSOP Marunda Mangaradja Suhunan Hutajulu, Kasubdit Sarana dan Prasarana, Dit KPLP, Sri Rejeki Budi Rahayu, Kepala Dishub DKI Jakarta Ardiyansyah.
Dalam sambutannya Dirjen Hubla menjelaskan pentingnya petugas dari Kantor KSOP, pemilik kapal, serta awak kapal untuk memperhatikan keadaan kapal dan perairan yang akan dilalui kapal apakah sudah benar-benar keadaannya mendukung keselamatan atau tidak. Jika belum maka semua pihak harus tegas untuk tidak memberangkatkan kapal.
“Masyarakat yang jadi penumpang juga harus dididik juga untuk memahami pentingnya keselamatan selama pelayaran, sehingga ketika kapal berlayar bisa selamat sampai tujuan,” ungkap Dirjen Hubla.
Diakuinya, ketika pihaknya mengarahkan semua pihak terkait tegas pada aspek keselamatan berlayar, ia mendapat informasi akan membuat kapal-kapal tidak bisa beroperasi. Alasannya, banyak kapal tidak memenuhi aspek keselamatan berlayar. Untuk itu ia pun meminta agar operator kapal berusaha untuk memenuhi persyaratan aspek keselamatan berlayar. Paling tidak untuk memenuhi aspek standar minimum keselamatan pelayaran, yang terbilang mampu dipenuhi oleh operator kapal tradisional sekalipun. Seperti ketersediaan pelampung, sekoci, alat pemadam kebakaran, pompa air serta melakukan perawatan secara berkala.
“ Jadi ketika kapal berangkat jika diperhatikan perawatannya, maka kapal dalam keadaan baik dioperasikan. Dan jika dalam perjalanan terjadi keadaan yang darurat tersedia peralatan untuk mengatasinya, seperti jika kapal bocor ada alat yang memompanya, jika ada api ada alat pemadam yang bisa digunakan untuk memadamkan api,” kata Dirjen Hubla.
“Penumpang juga harus menggunakan jaket pelampung selama di atas kapal. Awak kapal harus berani menegur jika ada penumpang tidak menggunakan pelampung di kapal, apalagi merokok,” tambah Dirjen Hubla. Dirjen Hubla juga menegaskan agar penumpang yang naik kapal sesuai dengan manifest kapal, jangan berlebih.
Dalam sosialisasi itu juga dilakukan pembagian 200 life jacket (pelampung) pada operator kapal tradisional. Dirjen Hubla berharap operator kapal menyediakan pelampung sesuai dengan jumlah penumpang yang diangkut.
“Yang ini kami bagikan, harap dirawat, namun jika ada yang rusak dan masih belum mencukupi untuk penumpang yang ada di kapal, maka pihak operator bisa membelinya karena penting bagi keselamatan awak kapal dan penumpang,” kata Dirjen Hubla.
Atas pembagian pelampung itu, awak kapal dan operator kapal sangat bersyukur dan berterimakasih pada jajaran Dirjen hubla, mengingat seringkali jaket pelampung yang disediakan hilang dan rusak.
“Kegiatan sosialiasi keselamatan dan pembagian jaket pelampung sudah beberapa kali berlangsung selama ini. Kami berterima kasih pada Perhubungan Laut. Kami juga perhatikan soal keselamatan berlayar, mudah-mudahan tidak ada musibah,” kata salah seorang awak kapal yang menerima pelampung. (Abu Bakar)
Foto : Humas Hubla/Indi Astono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar