Waingapu – (wartalogistik.com) - Maritime Coordination Center (MCC) di Pelabuhan Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) resmi beroperasi, awal April ini.
Peresmian MCC itu dilakukan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emanuel Melkiades Lakalena saat memantau kesiapan moda tansportasi laut dalam menghadapi puncak arus mudik Lebaran tahun 2025 yang di perkirakan tanggal 10 s/d 14 April 2025.
Maritime Coordination Center (MCC) di Pelabuhan Waingapu akan berfungsi sebagai pusat integrasi data maritim yang menghubungkan berbagai sistem dan informasi yang terkait dengan kegiatan pelabuhan.
Acara peresmian ini turut dihadiri oleh Anggota DPR RI Komisi XIII Dr.Umbu Kabunang Rudi Yanto Hunga Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur, serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat, Sabtu (5/4).
Peresmian ini menandai langkah penting dalam meningkatkan pusat integrasi data maritim yang merupakan bagian dari komitmen Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Waingapu untuk meningkatkan pemantauan, pengawasan dan koordinasi kegiatan maritim di wilayah Pulau Sumba.
Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Lakalena, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang mendalam terhadap kinerja Kementerian Perhubungan, khususnya Kantor Ksop Waingapu, yang telah bekerja keras dalam mewujudkan terintegrasinya sistem pemantauan maritim melalui teknologi informasi.
"Dengan adanya MCC ini, kita berharap dapat meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran, melindungi lingkungan maritim, serta memantau secara lebih efektif kegiatan pelabuhan yang sangat vital bagi perekonomian daerah," ujar Gubernur Lakalena.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga menekankan pentingnya teknologi informasi dalam mendukung kelancaran operasional pelabuhan.
"Pemanfaatan teknologi informasi yang terintegrasi dalam Maritime Coordination Center (MCC) akan mempermudah pemantauan berbagai kegiatan di pelabuhan, mulai dari proses pelayaran hingga arus distribusi barang. Ini juga merupakan upaya nyata dalam menjamin kelancaran logistik dan menekan disparitas harga barang, yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan perekonomian dan penigkatan kesejahteraan masyarakat di NTT," tambahnya.
Dengan adanya MCC, para pemangku kepentingan, baik itu pemerintah, pelaku industri, maupun masyarakat, akan dapat mengakses informasi yang lebih cepat, akurat, dan terkoordinasi dengan baik.
Dalam hal ini, Kementerian Perhubungan melalui KSOP Waingapu telah berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan pelabuhan, baik dari segi keselamatan pelayaran, efisiensi operasional, maupun perlindungan lingkungan maritim. Teknologi ini akan memastikan bahwa segala bentuk kegiatan yang berlangsung di pelabuhan dapat terpantau dengan cermat, sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan dan kerusakan lingkungan.
Selain itu, kehadiran MCC juga bertujuan untuk meningkatkan daya saing Pelabuhan Waingapu sebagai pintu gerbang logistik di wilayah timur Indonesia. Dengan pemantauan yang lebih efektif, diharapkan distribusi barang antar pulau dapat berlangsung lebih efisien, sehingga dapat mengurangi biaya logistik yang tinggi dan mempercepat proses distribusi barang ke daerah-daerah terpencil.
Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali dalam kesempatan yang sama, menyatakan bahwa dengan adanya MCC, diharapkan dapat memperkuat sektor ekonomi, khususnya sektor perikanan, pertanian, dan pariwisata di Sumba Timur.
"MCC akan mempermudah koordinasi dan pengawasan kegiatan di pelabuhan, yang sangat penting untuk mendukung kegiatan ekonomi masyarakat. Kami juga berharap ini akan menjadi pendorong bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di Sumba Timur," katanya.
Lebih lanjut, Anggota DPR RI Komisi XIII, Dr.Umbu Kabunang Rudi Yanto Hunga juga menyatakan dukungannya terhadap program ini.
"Pelabuhan sebagai salah satu infrastruktur vital harus dikelola dengan baik dan efisien. Dengan adanya MCC, kami yakin pengelolaan pelabuhan akan semakin terstruktur dan terkoordinasi dengan baik, yang pada akhirnya akan mendukung perekonomian daerah dan nasional," ujarnya.
MCC juga akan mempermudah proses pemantauan dan pengawasan pelabuhan secara terintegrasi. Hal ini akan memberikan manfaat langsung bagi para pengguna jasa pelabuhan, seperti perusahaan pelayaran dan pengusaha logistik, karena proses operasional pelabuhan akan menjadi lebih transparan dan mudah dipantau.
Sebagai bagian dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran, MCC diharapkan dapat membantu dalam pencegahan terjadinya kecelakaan laut dan memastikan standar operasional yang lebih baik dalam setiap kegiatan pelayaran. Dalam hal ini, koordinasi antar lembaga pemerintah dan sektor swasta menjadi sangat penting untuk mencapai tujuan tersebut.
Gubernur NTT menutup acara peresmian dengan harapan bahwa keberadaan MCC Pelabuhan Waingapu dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
"Kami berharap agar keberadaan Maritime Coordination Center ini tidak hanya mendukung sektor maritim, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta menjadikan NTT sebagai daerah yang semakin maju dan berkembang, " jelasnya.
Gubernur NTT, juga menyaksikan proses layanan publik pembuatan buku pelaut online kepada SMK Lasiana Pelayaran Kupang yang akan dipergunakan oleh taruna dan taruni sebagai syarat untuk mengikuti praktek laut diatas kapal.
" Kegiatan di MCC ini juga turut mendukung peningkatan kualitas SDM di bidang pelayaran bagi putra/i daerah NTT,” tutup Gubernur Lakalena.
( Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar