Jakarta (wartalogistik.com) - Pasca kebakaran pada kapal penumpang KM Kirana 1, saat ini dilakukan pemeriksaan pendahuluan oleh jajaran di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Emas, serta pemeriksaan oleh tim dari Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Pelaksana Tugas (PLT ) Kepala KSOP Kelas I Tanjung Emas, Capt. Ferry Akbar mengatakan, setelah selesai kegiatan penanganan kebakaran, dan kapal sudah dalam keadaan siap diperiksa, maka kegiatan selanjutnya adalah pemeriksaan pendahuluan oleh pihak KSOP Tanjung Emas, untuk mendapatkan keterangan terkait kebakaran pada kapal tersebut.
" Selain itu juga hari ini pihak BKI dan KNKT sedang melakukan pemeriksaan pada kapal tersebut, " kata Capt. Ferry Akbar, pada Rabu ( 14/8) ketika dikonfirmasi terkait lanjutan penanganan pada kapal KM Kirana 1 yang mengalami kebakaran di perairan labuh pelabuhan Tanjung Emas pada hari Minggu (11/8).
Setelah selesai pemeriksaan dari semua pihak, tambah Capt. Ferry, pihak operator kapal akan menarik kapalnya untuk docking.
" Untuk itu hasil dari pemeriksaan yang dibutuhkan KSOP Tanjung Emas adalah adanya statement bahwa kapal siap utuk ditarik ke dock nya," jelas Capt. Ferry Akbar.
Mengenai kapan selesai pemeriksa , Capt. Ferry menyatakan pihaknya tidak membatasi pelaksanaan pemeriksaan.
" Tergantung pihak yang melakukan pemeriksaan ," sambung Ferry Akbar.
Sebagaimana diketahui Kapal penyeberangan KM Kirana I yang dioperasikan PT Darma Lautan Utama (DLU) mengalami kebakaran pada Minggu dini hari (11/8) pukul 15.30WIB, dan sampai Senin (12/8) masih dalam proses pendinginan.
Kapal mengalami kebakaran saat berlabuh usai menurunkan penumpang dari Sampit, Kalimantan Tengah. Saat itu kapal berlabuh dalam persiapan melayani penumpang dari pelabuhan Tanjung Emas pada Selasa (13/8) untuk melayani kembali ke Sampit. Di atas kapal yang ada adalah ABK dengan jumlah 24 orang dan semuanya selamat.
Direktur usaha dan operasi PT. DLU, Rahmatika Ardianto, sudah menyampaikan penjelasan. Dikatakan, dugaan sumber api berasal dari percikan api pada kegiatan perawatan rutin di kapal.
Berdasarkan keterangan ABK, diduga adanya percikan api dari kegiatan penyipingan tersebut mengenai vynil kemudian menimbulkan api. Pada saat itu angin berkecepatan kurang lebih 25 Knot, menambah cepatnya api merambat kebagian lain. Dari kejadian tersebut, bagian kapal yang mengalami kerusakan mencapai 10% dari keseluruhan kapal.
Puluhan orang yang sudah telanjur membeli tiket pelayaran Kapal Motor (KM) Kirana 1 tujuan Semarang-Sampit Kalimantan Tengah tetap diberangkatkan menggunakan kapal lain, Selasa (13/8). Sebagain penumpang lainnya diberangkatkan pada Rabu (14/8)
(Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar