Cirebon ( wartalogistik.com) - Penataan kegiatan operasional truk dan pekerja bongkar muat berlangsung di PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 2 Cirebon.
Hal itu terlihat dari kegiatan bersama operator pelabuhan dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Cirebon menyelenggarakan acara launching penerapan Single Truck Identification Data (STID) dan Sistem Monitoring Tenaga Kerja Bongkar Muat (SIMON TKBM) di Pelabuhan Cirebon pada Jumat (26/7).
Dalam siaran pers hari Pelindo hari ini disampaikan, SIMON TKBM dan STID tersebut sendiri merupakan salah satu program implementasi program Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (STRANAS PK) yang dicanangkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, dihadiri oleh Asosiasi dan pengguna jasa di Pelabuhan Cirebon, dengan beberapa pembicara di antaranya: Dir Perkapalan dan Kepelautan Dirjen Hubungan Laut, Dr Hartanto M.H., M.Mar.E.; Dirjen Bea Cukai yang diwakili oleh Chairul Anwar, S.E, M.M.; Tenaga Ahli STRANAS PK, Febriyantoro; Kepala KSOP Kelas II Cirebon, Een Nuraini Saidah S.S., M.B.A; Executive Director Regional 2 Pelindo, Drajat Sulistyo.
Dalam sambutannya, Drajat menjelaskan bahwa STID dan SIMON TKBM merupakan salah satu program STRANAS PK untuk Pelabuhan yang bertujuan optimalisasi pelayanan operasional, meningkatkan transparansi dan memangkas birokrasi.
“STID di Pelabuhan Cirebon merupakan STID Non Petikemas pertama yang akan diimplementasikan di Indonesia. Kami merasa bangga karena Pelabuhan Cirebon dapat menjadi pioneer bagi pelabuhan non petikemas, hal ini akan menunjang kegiatan 24/7 di Pelabuhan yang aman, tertib dan efisien,” ucap Drajat.
Hal senada disampaikan oleh Dirjen Perhubungan Laut, Dr. Capt. Antoni Arif Priadi. Dalam video sambutannya mengatakan bahwa Program Stranas PK telah diatur dalam Perpres No. 54 Tahun 2018.
“Sudah ada di Perpres aturan dasarnya. Untuk STID sendiri telah diatur dalam SK Dirjen Hubla, jadi seluruh program ini ada dukungan juga dari Pemerintah untuk mendukung Pelabuhan agar dapat beroperasi optimal 24/7,” tambahnya.
Hal tersebut diamini oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Dr Hartanto M.H., M.Mar., yang hadir mewakili Dirjen Hubla. “STID dan SIMON TKBM merupakan langkah yang kongkret dalam meningkatkan indeks logistik pelabuhan di Indonesia. Ekosistem logistik yang didukung digitalisasi ini diharapkan dapat menjadikan Pelabuhan Cirebon lebih maju,” tambahnya.
STID atau Single Truck Identification System merupakan program aplikasi sistem elektronik pendataan untuk setiap truk yang beroperasi di Pelabuhan. Tujuannya yakni menunjang kegiatan utilisasi truk di dalam area Pelabuhan dan optimalisasi kegiatan operasional.
"Dengan adanya STID, semua truk yang beroperasi di Pelabuhan dipastikan merupakan truk yang sudah terdaftar dan layak operasi, truk yang tidak terdaftar tidak akan bisa masuk kedalam pelabuhan" ucap Febriyantoro, Tim STRANAS PK dalam sambutannya yang disampaikan secara virtual.
Sedangkan SIMON TKBM sendiri adalah aplikasi sistem elektronik perekaman data TKBM atau Tenaga Kerja Bongkar Muat di dalam wilayah Pelabuhan. SIMON TKBM bertujuan untuk optimalisasi dan digitalisasi fungsi pengawasaan TKBM.
“TKBM memiliki database digital yang tersentralisasi sehingga memudahkan fungsi pengawasan keluar-masuk TKBM di area Pelabuhan dan optimalisasi layanan,” ucap Een Nuraeni, KSOP Kelas II Cirebon dalam paparannya.
Launching STID dan SIMON TKBM diharapkan menjadi gong baru pertumbuhan dan perkembangan Pelabuhan Cirebon demi mendukung program-program Pemerintah untuk menciptakan Pelabuhan yang beroperasi 24/7 yang dapat memberi kontribusi positif bagi Negara dan Masyarakat.
(Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar