Jakarta - (wartalogistik.com) – Pada saatnya nanti PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) akan mengoperasikan terminal umum dan lahan darat milik PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) yang ada di kawasan Pelabuhan Marunda.
Hal terlihat saat anak perusahaan Pelindo, PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) menggandeng PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) dalam rangka rencana pengembangan Port Integrated Logistic Center pada kawasan KBN Marunda.
Penandaan kolaborasi itu berlangsung pada Jumat (19/7). Meski kolaborasi ini masih terbatas pada sisi darat yakni kawasan industri berikat, namun sangat penting sebagai salah satu upaya untuk mengintegrasikan Pelabuhan Tanjung Priok dan Kawasan Berikat KBN di Marunda.
Direktur Utama PT Pelindo Solusi Logistik, Joko Noerhudha dalam sambutannya menyatakan,
kolaborasi ini diharapkan juga dapat menciptakan sinergi yang berfokus pada solusi bisnis serta fleksibilitas guna memenuhi kebutuhan para pelanggan, serta bersinergi dengan para stakeholder.
"Kolaborasi SPSL dan KBN ini diharapkan menjadi bentuk komitmen bersama untuk melangkah lebih jauh, sehingga dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi Perusahaan, namun juga bagi bangsa dan negara," kata Joko Noerhudha.
Harapannya, pada saat operasional dapat meningkatkan efisiensi serta kelancaran arus barang pada ekosistem kepelabuhanan di wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Kerjasama ini merupakan salah satu bentuk Sinergi BUMN antara kawasan dan pelabuhan, yang merupakan tindak lanjut rencana pengembangan Port Integrated Logistic Center pada lahan KBN - Marunda. Port Integrated Logistic Center ini selanjutnya akan terkoneksi secara langsung dengan New Priok Eastern Access (NPEA) maupun Jalan Tol Cilincing Cibitung (JTCC).
Direktur Strategi Pelindo, Prasetyo, juga menyatakan bahwa sinergi antara Pelindo selaku holding kepelabuhanan dengan Danareksa selaku holding kawasan telah berlangsung tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di berbagai wilayah di Indonesia. Kerjasama ini merupakan langkah yang sangat tepat dan diharapkan dapat memberikan manfaat signifikan bagi kedua belah pihak.
" Untuk menurunkan dan mengefisiensikan logistic cost di Indonesia, diperlukan sinergi antara hinterland dengan pelabuhan itu sendiri. Efisiensi dalam distribusi logistik di Indonesia diharapkan dapat menghasilkan biaya logistik yang lebih rendah,” ujar Prasetyo.
Hal tersebut didukung pula dengan pernyataan Direktur Utama PT KBN, Agus Hendardi yang menyampaikan bahwa sinkronisasi antara Pelindo dengan Pengelola kawasan berikat merupakan momentum penting dalam upaya meningkatkan sinergi dan kerjasama dalam pengembangan dan pengusahaan lahan Blok C.03 SBU kawasan Marunda sebagai Kawasan pendukung Pelabuhan.
“Sinergi ini adalah wujud komitmen bersama dalam mengembangkan infrastruktur dan operasional pelabuhan modern serta efisien, yang akan menjadi tulang punggung dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Melalui kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi kawasan dan logistik yang kita kelola bersama,” ujarnya.
Sebelumnya juga anak perusahaan Pelindo, PT Subholding Pelindo Multi Terminal (SPMT) dengan manajemen Kawasan Berikat Nusantara (KBN) menadatangani Head of Agreement (HoA) untuk pengelolaan Pelabuhan Kali Blencong dan Pelabuhan C 05 KBN Marunda, pada Kamis (4/7).
Jadi sudah ada dua anak perusahaan dari Pelindo yang sudah berencana mendukung kegiatan PT KBN untuk mengelola pelabuhan dan lahan daratnya di kawasan Pelabuhan Marunda.
Terkait kesepakatan dengan pihak PT SPMT akan menyediakan jasa kepelabuhanan, sebagai suporting system, penyediaan jasa pandu dan tunda, serta pendukung jasa kepelabuhanan lainnya yang dibutuhkan KBN di Pelabuhan Kali Blencong, Marunda, serta bersama-sama menyusun rencana pengelolaan Pelabuhan C 05 sesuai dengan kompetensi, masing-masing perusahaan.
( Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar