Pelabuhan Tanjung Priok Menuju Pelabuhan Sehat, 8 Lokasi Disurvey Tim Verifikasi Pelabuhan Sehat - WARTA LOGISTIK | CERDAS & INFORMATIF

Post Top Ad

Responsive Ads Here
Pelabuhan Tanjung Priok Menuju Pelabuhan Sehat, 8 Lokasi Disurvey Tim Verifikasi Pelabuhan Sehat

Pelabuhan Tanjung Priok Menuju Pelabuhan Sehat, 8 Lokasi Disurvey Tim Verifikasi Pelabuhan Sehat

Share This


 




Jakarta (wartalogistik.com) - Delapan lokasi di dalam  Pelabuhan Tanjung Priok disurvei  Tim Verifikasi Pelabuhan Sehat untuk mendapatkan penetapan sebagai Pelabuhan Sehat Tahun 2O24 dari Kementerian Kesehatan.



Untuk itu pada Rabu (31/7)  Tim Verifikasi Kesehatan Pusat Penilaian Pelabuhan Sehat mengunjungi pelabuhan Tanjung Priok dalam rangka survey dan memberi penilaian atas kegiatan operator dan penguna  pelabuhan Tanjung Priok dalam menjaga lingkungan sehat, melalui berbagai kegiatan, diantara penanganan limbah mulai kegiatan menampung sampai akhir pengolahanya dan   yang akhirnya menciptakan lingkungan sehat.



Sebelum berlangsung kegiatan penilaian, tim verifikator diterima Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama   Tanjung Priok,  M. Takwim Masuku. Dalam sambutannya, Kepala KSOP Utama Tanjung Priok menyampaikan, sebagaimana kita ketahui, pelabuhan merupakan salah satu pintu gerbang utama dalam aktivitas ekonomi suatu negara. Pelabuhan yang sehat tidak hanya menjamin kelancaran arus barang dan jasa, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar. 



" Melalui acara ini, kita optimalkan sebagai sarana untuk mengevaluasi penerapan standar kesehatan dan keselamatan kerja di lingkungan pelabuhan. Mendorong seluruh stakeholders pelabuhan untuk terus meningkatkan kinerja dan kualitas layanan.

Meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan pelabuhan. Membangun sinergi dan kerja sama yang lebih baik antar instansi terkait," papar M. Takwim.



M. Takwim berharap melalui kegiatan penilaian Pelabuhan Sehat ini, kita dapat memperoleh gambaran yang jelas mengenai kondisi kesehatan pelabuhan saat ini. 



"Hasil verifikasi penilaian Pelabuhan Sehat ini akan menjadi bahan evaluasi bagi kita semua untuk melakukan perbaikan dan peningkatan di masa mendatang. Mari kita bersama-sama menjadikan pelabuhan kita sebagai pelabuhan Tanjung Priok yang sehat, bersih, dan Indah," ajak M. Takwim.



Kepala Pusat Penilaian Pelabuhan Sehat Kementerian Perhubungan, Hendri Wijaya dalam sambutannya juga menyampaikan verifikasi secara langsung ke lokasi di dalam kawasan pelabuhan. Kegiatan menjadi kawasan pelabuhan dinyatakan sebagai pelabuhan sehat merupakan  respon atas kebijakan dari pemerintah pusat dan mengikuti Permenkes No 44 Tahun 2014.



" Kegiatan penilaian ini akan berlangsung dengan sungguh-sungguh dari hasil survey lapangan. Untuk itu  hasilnya bisa diterima dengan lapang dada," kata Hendri Wijaya.



Eksekutif General Manager, Pelabuhan Indonesia 2 Tanjung Priok, Capt. Adi Sugiri ketika ditemui di Kantor KSOP Tanjung Priok menyatakan, kesiapannya mendapat penilaian dari tim verifikator, mengingat kegiatan yang dilakukan selama ini oleh pihak operator maupun mitra kerja sama di dalam pelabuhan Tanjung Priok memperhatikan faktor kesehatan. Baik kesehatan lingkungan kerja.



" Jadi silahkan di verifikasi dan apapun hasilnya akan merupakan bagian dari kegiatan selama ini," kata Capt. Adi.



Tim Verifikator yang melakukan penilaian jumlah 4 orang dari Kementerian Kesehatan dan 1 orang dari Kementerian Perhubungan. 



Kegiatan verifikasi yang pertama  yakni lokasi TPS Limbah  Pelabuhan Tanjung Priok. Di lokasi penampungan limbah ini tim survey mendapatkan penjelasan dari Deni Sanjaya, yang menjabat sebagai Manger Kepatuhan Bisnis, Pelabuhan Regional 2 Tanjung Priok.



" Di lokasi ini dengan sarana yang tersedia limbah diolah dan pada akhirnya bisa dimanfaatkan," kata Deni.



Tim survey kemudian melanjutkan dengan meninjau   terminal umum petikemas Adipurusa. Di dalam terminal ini tim survey mendapatkan informasi dan melihat sarana air minum untuk dimanfaatkan para pekerja di lokasi terminal yang luasnya 7 Ha.



" Kami mendapatkan air dari pengolahan air PT EPI selanjutnya kami olah lagi dengan sarana yang ada sehingga baku mutu air lebih baik lagi untuk dimanfaatkan termasuk untuk di minum. Dan air minum disini dari hasil pengolahan sendiri," kata Riko dari pihak Adipurusa.



Berlanjut kegiatan peninjauan ke terminal penumpang kapal laut Tanjungpura. Di terminal penumpang ini peninjauan dilakukan pada sejumlah ruang untuk memenuhi kebutuhan penumpang maupun petugas yang ada di pelabuhan.



Ruangan yang dikunjungi, ruang laktasi, ruang kesehatan yang dijaga oleh dokter dan perawat dari Kantor Kesehatan Pelabuhan, Kementerian Kesehatan.



" Disini dokter dan perawat setiap harinya 4 orang dokter menjalankan tugas 24 jam. Baik kapal datang maupun sedang kosong kapal," kata Dr Nita Ayu dokter yang bertugas di ruang kesehatan terminal penumpang.



Selain itu disampaikan, pada saat  calon penumpang kapal berangkat biasanya sekitar lima orang yang datang ke klinik dengan keluhan biasanya  masuk angin atau hipertensi. Sedangkan pada saat debarkasi (kedatangan) kapal,  keluhan pasien biasanya mabuk laut.



" Kami siap menghadapi kedatangan penumpang kapal maupun petugas di dalam pelabuhan, agar yang membutuhkan pelayanan   setiap  saat dapat   dilayani dengan baik," kata Dr. Ayu.



Tim verifikator juga mengunjungi Kantor Cabang Pelabuhan Tanjung Priok. Lokasi yang dikunjungi adalah masjid Al Ikhlas, Kantin (Pojok Corner) bagi karyawan dan pusat monitoring kapal.



Di lokasi kantor Cabang Pelabuhan Tanjung Priok, tim verifikator  melakukan mensurvey situasi lingkungan dan proses penanganan sampah. Sementara itu di ruang monitoring kapal, melakukan pengamatan atas banyaknya kapal terkait dengan pelayanan sampah kapal yang diturunkan  ketika kapal sandar.



Survey selanjutnya menuju ke lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang ada di Terminal Jakarta Internasional Center (JICT). Di kawasan IPAL.  Melalui Affan Abdurachman, selaku petugas  Environment JICT,  tim verifikasi  mendapat penjelasan bagaimana air yang ada di kawasan itu diserap IPAL, kemudian diolah   dan  selanjutnya dimanfaatkan.



" Produksi air yang layak digunakan dari IPAL sebanyak 45 M3 per hari. Air tersebut dimanfaatkan buat penyiraman tanaman, mobil pemadam dan sejumlah kegiatan lainnya," kata Affan.



Kegiatan survey berlanjut ke TPK Koja dan berakhir di terminal kendaraan PT IKT, untuk selanjutnya dilakukan kegiatan Focus Grup Disscusi (FGD).




(Abu Bakar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here