FGD dibuka oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Emas, Herwanto.
Dalam sambutannya Herwanto menyatakan, FGD ini sebagai prolog. Jalan menuju Rencana Reviu RIP Tanjung Emas, dimana RIP Tanjung Emas ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 18 Tahun 2013 tentang Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, yang dari awal penetapannya hingga saat ini belum pernah dilaksanakan reviu.
"Seiring perkembangan dinamika ekonomi dan sosial, dibutuhkan penyesuaian pada beberapa item terkait perencanaan dan pengembangan pelabuhan, yang nantinya tersurat dalam Reviu RIP," katanya.
Herwanto berharap, dengan FGD ini segala aspirasi dari para peserta dapat kita inventarisasi, kita kaji lebih dalam untuk menjadi bahan dalam Reviu RIP.
Sementara itu Ketua Panita Pelaksana FGD, Capt. Ferry Akbar yang juga Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Laut dan Kepelabuhanan KSOP Tanjung Emas, dalam sambutannya menyampaikan, maksud diselenggarakannya FGD ini adalah memberikan ajang bagi para pihak terkait dalam menyampaikan saran ( masukan ) gagasan demi terjaminnya kepastian usaha dan terlaksananya pengembangan pembangunan pelabuhan Tanjung Emas yang terencana, terpadu, tepat guna, efektif, efisien dan berkesinambungan untuk mencapai kinerja pelabuhan yang optimal, serta menjamin keselamatan dan keamanan pelayaran.
Adapun tujuan diselenggarakannya FGD ini, untuk menginventarisasi aspirasi atau gagasan peserta FGD perihal pengembangan pelabuhan Tanjung Emas ; Memetakan gagasan menuju perencanaan dan pengembangan pelabuhan, yang akan tertuang dalam Reviu Rencana Induk Pelabuhan ; Menghasilkan rencana pengembangan pelabuhan sesuai dengan kebutuhan dinamika ekonomi dan sosial serta pemanfaatan ruang di pelabuhan baik sisi darat maupun perairan ; Memberikan jaminan keselamatan dan keamanan pelayaran serta kelancaran, ketertiban dalam pengembangan dan pembangunan sesuai Rencana Induk Pelabuhan (RIP) ; Memberikan kepastian hukum dan kepastian usaha bagi pihak pengelola pelabuhan, pengguna jasa pelabuhan laut maupun pihak terkait lainnya.
FGD ini memang sangat menarik, karena pembicara yang menyampaikan paparan terkait kebutuhan pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas berasal dari pihak operator pelabuhan (Pelindo Regional 3 Pelabuhan Tanjung Emas), TUKS (Terminal Untuk Kepentingan Sendiri).
Dalam rangka memadatkan materi yang menjadi masukan terhadap kebutuhan pengembangan pelabuhan Tanjung Emas, pembicara terbagi dalam 2 sesi. Sesi Pertama menghadirkan 5 pembicara, sedangkan sesi kedua 9 pembicara.
Pada sesi pertama pemaparan materi dari pihak Direktorat Kepelabuhanan, Ditjen Hubla dengan materi Highlight Pengembangan Pelabuhan Tatanan dan Perencanaan , dilanjutkan Bidang Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan KSOP Tanjung Emas, Regional Head PT Pelabuhan Indonesia Regional 3, PT Kawasan Industri Kendal , PT Sinar Centra Cipta, PT Adykarya Cipta Banua.
Adapun pada sesi kedua
pemaparan materi dari pihak Marine Operation Jawa Barat dan Tengah PT Pertamina Trans Kontinental PT Indonesia Power Semarang (Power Generation Unit), PT Pelindo Marine Service , PT Yasa Wahana Tirta Samudera , PT Janata Marina Indah , PT Dwimatama Multikarsa , PT Sriboga Flourmill , PT Optima Sinergi Comvestama.
Usai acara, Capt. Ferry Akbar menyatakan, kegiatan berlangsung lancar dan peserta baik operator pelabuhan dan TUKS antusias mengikutinya.
"Respon yang hadir sangat bagus, sejumlah penyampai materi memberikan masukan-masukan terkait kegiatan yang dijalankan, masalah yang dihadapi dan solusi yang dibutuhkan, dan juga pengembangan kegiatan yang dijalankan," kata Capt. Ferry Akbar.
Atas semua masukan itu, Capt. Ferry Akbar menyampaikan, sangat berguna untuk menjadi bahan dalam upaya kegiatan revisi RIP Pelabuhan Tanjung Emas terkait mengembangkan pelabuhan, yang belum ada dalam RIP sebelumnya
(Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar