Gresik (wartalogistik.com) - Dua personil Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) , Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan latihan penanggulangan musibah di laut dan kebakaran di kapal laut di negara bagian Perancis . Kedua personil itu dari Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas I Tanjung Priok dan Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Perak untuk mengikuti latihan bersama “Session of Enhancing Maritime Emergency Response Capabilities in the Indo-Pacific” di Naval Base Celedonia, Noumea, New Caledonia, dari tanggal 16 Oktober hingga 24 Oktober 2023.
Pihak penyelenggara adalah Kementerian Eropa dan Luar Negeri Perancis didukung the Uni Eropa (UE) -funded project " Enchacing Security Cooperation In and with Asia (ESIWA).
Dari penelusuran redaksi, ESIWA (Enhancing Security Cooperation In and With Asia) adalah proyek yang dikembangkan oleh Uni Eropa, didukung oleh Kementerian Luar Negeri Federal Jerman dan Kementerian Eropa dan Luar Negeri Perancis. Tujuan proyek ESIWA adalah mendukung upaya UE untuk mempromosikan hukum internasional, norma-norma perilaku negara yang bertanggung jawab dan standar keamanan di dunia maya, dan memperkuat kerja sama keamanan siber.
Pada kegiatan mengatasi kecelakaan di laut ini, personil yang dikirim Ditjen Hubla via Dit KPLP dari Pangkalan PLP Tanjung Priok adalah Leonard Usaha, S. AP dan Pangkalan PLP Tanjung Perak Pandhu Patria Rhizki, S.H.
Kepala Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Perak, Devi Mamesah, menyatakan kegiatan pelatihan ini merupakan program dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut melalui Direktorat KPLP, untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam menanggulangi kecelakaan di laut mencakup kebakaran kapal dan radiasi atas gas yang ada di kapal yang mengalami kecelakaan.
" Dit KPLP kemudian mengutus personil dari Pangkalan PLP Tanjung Priok dan Tanjung Perak. Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi personil kami, mengingat tugas fungsi pangkalan PLP mencakup bantuan terhadap musibah pelayaran (SAR) dan pemadaman kebakaran. Dan, dalam pelatihan materinya mengenai penanganan musibah pelayaran yg mencakup pemadaman kebakaran dan penanganan chemical harzards," kata Kalan PLP Tanjung Perak, Devi Mamesah menjawab pentingnya kegiatan tersebut, Jumat, ( 27 /10).
Secara rinci dijelaskan, peserta latihan itu, memperdalam keterampilannya dalam penanggulangan musibah kapal di laut, utamanya dalam peristiwa kebakaran. personil pemadaman tidak hanya memadamkan api, tetapi juga bahaya radiasi dari barang yang ada di kapal misalnya dari gas yang mengakibatkan terjadinya pencemarannya.
Terkait kegiatan pelatihan yang sangat berharga ini terlihat dari unsur pelatih yang terlibat berasal dari panitia yang berada Marseille, Prancis.
Peserta juga bisa saling bertukar informasi, sambung Devi Mamesah dengan peserta lainnya selama latihan, karena peserta berasal dari berbagai negara yakni Singapore, Philipina, Vietnam, Bangladesh, Timur Leste, Thailand.
" Pada masing-masing personil dari negara peserta latihan tentunya memiliki keterampilan dan kemampuan menangani masalah musibah di laut. Selain itu juga masalah penyebab terjadinya musibah bisa saja berbeda, sehingga ketika mereka saling berbagi informasi maka terjadi proses pemahaman baru bisa menjadi penambah keterampilan para personil saat mengikuti training," papar Devi Mamesah.
(Abu. Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar