Jakarta (wartalogistik. com) - Wilayah Kelurahan Tanjung Priok terus ditata menjadi kawasan yang ramah dan asri. Salah satu wilayah yang sedang berlangsung penataan berada di wilayah RW 11, yang memanfaatkan lahan tidak produktif sebagai kawasan kebon warga kota atau urban farming dengan aneka tumbuhan produktip.
Keramahan terihat dari warga yang mengelola kebun, dan lingkungan asri terlihat pada isi kebun dengan aneka tumbuhan.
Situasi ramah dan asri itu dilihat oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekko Jakarta Utara Wawan, Budi Rohman, Camat Tanjung Priok, Ade Himawan, didampingi Lurah Tanjung Priok, Teguh Subroto, Sekretaris Kelurahan, Sigit Riyanto dan jajarannya saat berkunjung ke kebun urban farming di RW 11 Kelurahan Tanjung Priok yang berada di samping stasiun kereta dan terminal bus, pada Minggu (14/5).
Rombongan dari pemerintah Kota Jakarta Utara itu disambut di kebun oleh pengurus RW 11 dan pengurus RT 1 sampai 7 RW 11, PKK dan perangkatnya.
Di kebun pun terjadi dialog. Wawan Budi Rohman menyampaikan apresiasi atas peran pengurus RW dan RT, PKK Dan warga yang aktip mengelola kebun, sehingga terlihat hasilnya positip, seperti aneka tumbuhan yang bisa dimanfaatkan warga.
"Selanjutnya hasil kebun ini bisa dimarket yang hasilnya buat mendukung kegiatan pengurus wilayah. Untuk memarketnya bisa saja kerja sama dengan berbagai instansi publik di sekitar sini, sehingga memungkinkan membuat stand penjualan hasill kebun, " kata Wawan Budi Rohman.
Ade Himawan menyampaikan agar kegiatan warga terus berkembang dengan menyertakan warga lainnya aneka isi kebun yang lebih banyak lagi.
Teguh Subroto menyatakan kegiatan membuat kebun urban farming dilakukan di sejumlah RW di kelurahan Tanjung Priok. Tujuannya, keberadaan dan hasil kebun bisa bermanfaat buat warga.
"Saat ini sudah ada enam kebun urban farming di lingkungan Kelurahan Tanjung Priok, dan beberapa kali panen di masing-masing kebun" kata Teguh.
Ketua RT 1 RW 11 Suhanto alias Ragil dan Ketua RT 3 RW 11 Titis, sama-sama mengakui upaya menciptakan kebun urban farming di lingkungannya guna membangun citra kawasan lingkungannya menjadi positip dari sebelumnya. Membuat warga menjalankan kegiatan bersama, membangun kekompakan warga, berkreasi dalam bidang perkebunan dan pada akhirnya bisa menciptakan hasil bagi warga.
" Keberadan urban farming ini sebagai upaya agar kawasan di RW 11 khususnya dan Tanjung Priok umumnya berubah dengan citra yang lebih baik' "kata Suhanto.
Suhanto juga menyatakan, pada waktu mendatang isi kebun akan dikembangkan, dengan berbagai tumbuhan lainnya, membuat sarana untuk perikanan.
"Keadaan kebun sekarang masih tahap awal, ke depannya akan terus dikembangkan dengan berbagai sarana sehingga bisa dimanfaatkan buat perkebunan dan perikanan dengan melibatkan PKK," kata Suhanto.
( Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar