Jakarta - Kampung Bahari, Kelurahan Tanjung Priok, Senin (13/2) kedatangan belasan wartawan dari berbagai media. Hal itu terjadi karena dalam rangka kegiatan menyambut Hari Pers Nasional atau HPN yang diperingati setiap tanggal 9 Pebruari, maka Aliansi Wartawan Jakarta (AWARA) merayakannya dengan memberi bantuan pada pegiat lingkungan melalui pembudidayaan maggot yang dilakukan oleh PKK RW 04 Kelurahan Tanjung Priok.
Bantuan yang diberikan oleh AWARA berupa telur maggot, bok plastik untuk penetasan dan terpal biopond (penampung maggot besar).
Pemberian bantuan itu dilakukan dalam suatu prosesi di Taman Hatinya PKK RW 04 Kelurahan Tanjung Priok. Penyerahan bantuan dilakukan oleh Ketua AWARA, Kalaus Naibaho kepada Sekretaris Kelurahan Tanjung Priok Sigit Riyanto, selanjutnya diserahkan ke Ketua RW O4 Sumadi dan langsung diteruskan ke Ketua Pokja III PKK RW 04, Yelita, disaksikan oleh anggota wadah wartawan yang ngepos di perkotaan Jakarta Utara.
Dalam sambutannya Kalaus Naibaho menyampaikan bahwa, salut pada ibu-ibu kader yang menjadi pegiat budidaya maggot. Karena saat ini masih minim yang menjadi pegiat maggot, dengan alasan geli dan menjijikan.
"Atas apa yang dilakukan ibu-ibu PKK RW 04 Kelurahan Tanjung Priok, kami memberikan dukungan agar bisa menjadi pendorong para pegiat semakin semangat dan usaha budidayanya semakin berkembang," papar Kalaus.
Dikatakan juga, berbagai bantuan sering tidak berkelanjutan atau sesuai harapan, karena tidak konsisten kegiatannya. Namun setelah mengetahui apa yang berlangsung di wilayah Kampung Bahari ini dimana ibu-ibu PKK nya aktip berjuang menciptakan lingkungan sehat dan meningkatkan nilai tambah, maka AWARA memberikan dukungan dan bantuan.
"Semoga kegiatan para pegiat maggot di PKK RW 04 Kelurahan Tanjung Priok konsisten dan berhasil sampai mendapatkan manfaat buat lingkungan dan keluarga," tegas Kalaus.
Secara rinci Kalaus menyatakan, memilih dukungan pada pegiat maggot karena banyak manfaat, selain mengurai sampai, sampai juga pada menghasilkan pendapatan.
Sampah di Jakarta 6000 - 7000 ton per hari itu dibuang ke Bantar Gebang. Dan Pemprov DKI harus membayar untuk membuangnya ke Bantar Gebang, Bekasi.
'Atas asumsi itu, maka dengan munculnya pegiat maggot maka akan bisa mengurangi beban Pemprov DKI Jakarta dan menjadi dasar untuk memberi bantuan pada pegiatan maggot.
Sigit Riyato mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan pada pegiat maggot karena manfaatnya banyak, mulai untuk pupuk, makanan ternak, dan menjaga lingkungan agar sehat.
" Kami juga sedang membangun urban farming di beberapa lokasi dalam rangka memanfaatkan lahan yang belum dimanfaatkan untuk lebih bermanfaat," jelas Sigit
Sigit Riyanto juga memberikan apresiasi pada kegiatan yang dilakukan PKK 04 Kelurahan Tanjung Priok dan AWARA, sehingga hubungan kerja sama wartawan dan masyarakat bisa semakin dekat dan penuh manfaat," katanya.
Sumadi, menyatakan, kegiatan pembudidayaan maggot merupakan kegiatan yang baru dari sejumlah kegiatan yang dilakukan oleh PPK RW 04, seperti pembuatan lahan urban farming, penataan taman, perawatan kesehatan keluarga melalui kegiatan layanan pos balita dan pos lansia, survey kebersihan kesehatan lingkungan dengan kegiatan Jumantik.
" Dan kini ada tambahan kegiatan pembudidayaan maggot, yang manfaatnya sangat banyak, baik untuk lingkungan sosial, mau lingkungan keluarga, " ujar Sumadi.
Yelita, Ketua Pokja III PKK RW 04, mengucapkan terima kasih atas bantuan berupa telor maggot dan boks penampung maggot sangat berarti dan bermanfaat. Selain itu pemberian bantuan ini bisa memberdayakan kegiatan maggot untuk bisa berhasil.
"Saya akan sekuat tenaga berusaha agar Budi daya maggot berhasil, sehingga bisa menghasilkan manfaat buat lingkungan dan pemasukan kepada PKK RW 04 Kelurahan Tanjung" katanya. Untuk itu lanjutnya, diperlukan dukungan pada semua pihak di lingkungan agar Budi daya maggot berhasil.
(Abu Bakar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar