Jakarta ( wartalogistik.com) - Posko penanggulangan minyak di area KRIB pipaline Krisna-B Cinta P1 PT PHE OSES. resmi ditutup oleh Kepala KSOP ( Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan) Kelas IV Kepulauan Seribu, Johan Christoffel, MM, dalam satu acara penutupan pada Kamis ( 13/10) setelah dibuka sejak 6 Juli 2022.
Dalam penjelasan secara tertulis dari Kantor KSOP Kelas IV Kepulauan Seribu pada Minggu ( 16/10) disampaikan penutupan posko tersebut dilakukan karena sudah selesai kegiatan menanggulangi tumpahan minyak di area KRIB pipaline Krisna-B Cinta P1 PT PHE OSES.
Johan Christoffel, MM yang bertindak sebagai Missions Coordinator (MC) Penanggulangan Tumpahan Minyak itu menyampaikan penjelasannya, dalam melakukan penanggulangan, pihaknya melaksanakan koordinasi dengan pihak PT PHE OSES, KLHK, SKK Migas, dan telah melaksanakan dua kali pemantauan dari udara (flyover), serta surveilance selama 23 hari menggunakan kapal patroli KN. P355, KN. S054, KN. V017, dan RBB milik KSOP kelas IV Kepulauan Seribu.
"Hasilnya, perairan bersih dari ceceran minyak”, ujar Johan.
Johan Christoffel menyampaikan juga, dalam menjalankan fungsinya sebagai Mission Coordinator (MC), sudah menjalankan prosedur operasional sesuai regulasi pada PM No. 58 Tahun 2013 Tentang Penanggulangan Pencemaran Di Perairan Dan Pelabuhan, berupa mengaktifkan prosedur penanggulangan pencemaran, menunjuk dan mengukuhkan komando lapangan, merencanakan dan menetapkan strategi operasi penanggulangan, mengkoordinasikan dukungan sumberdaya personil, peralatan, dan lainnya.
" Dan saat kegiatan penanggulangan sudah sudah selesai menyatakan perhentian operasi penanggulangan pencemaran, dan melaksanakan urusan administrasi dan dokumentasi operasi penanggulangan pencemaran," jelas Johan Christoffel.
" Kegiatan ini juga menjadi pengalaman penting agar kedepannya dapat terjalin sinergi yang lebih erat antara KSOP Kelas IV Kepulauan Seribu dengan PHE OSES”, tutup Johan.
Antonius Dwi Arinto selaku General Manager PT PHE OSES juga menyampaikan, tim dari PHE OSES rutin melakukan patroli untuk memonitor kehandalan fasilitas produksi dan SDM, termasuk melakukan latihan penanggulangan keadaan darurat untuk meningkatkan kesigapan personil apabila terjadi kondisi emergency di kemudian hari.
"Komunikasi serta koordinasi yang baik dengan instansi pemerintah terkait adalah hal terpenting yang harus dilakukan untuk mendukung operasional excellence perusahaan, "ujarnya.
Sementara itu Iip Ardian selaku Senior Manager Production & Project PHE OSES , menyampaikan, dalam kegiatan penanggulangan tumpahan minyak ini jumlah personil yang dilibatkan sebanyak 405 orang serta menggelar oil boom dan mengerahkan kapal sebanyak 21 kapal untuk mempercepat proses pembersihan.
"Atas usahanya tersebut, PHE OSES dapat menanggulangi ceceran dan mengamankan wilayah Kepulauan Seribu agar bersih dari ceceran minyak," kata Iip Ardian.
(Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar