Jakarta (wartalogistik.com) - Ketua dan anggotan panitia penyelenggara pertunjukan Indothriftfest yang menyelenggarakan The Biggest Indonesia Thrift Even di area JIEXPO Kemayoran mengalami luka akibat pengeroyokan dan penganiayan pada Sabtu dinihari. (6/8). A tas pengeroyokan dan penganiayaan itu panitia pertunjukan langsung melaporkan aksi anarkis tersebut ke Polres Jakarta Pusat.
" Kami berharap pihak kepolisian mengusut kasus ini, atas pengeroyokan, penganiayaan dari oleh sejumlah pihak maupun pihak yang menghembuskan masalah, sehingga para pelakunya diproses hukum yang berlaku,," kata Ketua Indothriftest, Reza Rindu didampingi Fahri SH dari Fahri n Partner, selaku pengacara para korban , dalam penjelasan kepada media di Jakarta Utara, Rabu (10/8).
Atas aksi anarkis, kegiatan yang sedianya berlangsung selama tiga hari ( 5 - 7 /8) akhirnya hanya sehari, karena panitia mengalami luka dan trauma.
Dalam penjelasannya, Reza Rindu menyatakan kegiatan pertunjukan pada hari Jumat siang sampai malam itu berlangsung lancar. Enam artis yang tampil sebagai pengisi acara panggung berjalan sampai selesai.
" Namun pada saat pengunjung sudah tidak ada di lokasl, sekitar pukul 02.00 WIB kami yang sedang berada di posko panitia di hotel didatangi para tenan yang mendukung acara pertunjukan. Jumlah yang mendatangi sangat banyak, tujuannya ngajak dialog terkait pertunjukan yang baru berlangsung," kata Reza Rindu.
Anggota tim penyelenggara pertunjukan sebanyak tiga orang mengikuti ajakan tersebut. Namun ketika sampai di sekitar panggung di area JIEXPO, bukan hanya dialog tapi melakukan pengeroyokan dan penganiayaan.
"Mereka anarkis, karena ada isyu bahwa tenda para tenan yang mereka sewa akan dibongkar oleh pemilik tenda yang belum dibayarkan pihak penitia," kata Reza.
Sebelumnya Reza juga menjelaskan bahwa semua sarana maupun artis pendukung even itu tidak ada masalah, sudah diatasi sesuai dengan kegiatan even. Dan itu dibuktikan dengan kuitansi serta pengakuan pihak vendor panggung.
"Namun mereka tidak mau mengerti dan tetap melakukan pengeroyokan dan penganiayaan sampai jam 05.30 WIB," kata Reza.
Sementara itu Firdaus anggota tim penyelenggara pertunjukan yang jadi korban mengisahkan, penganiayaannya bukan hanya pemukulan, tapi dengan membakar streofon dan lelehannya ditetekan ke tubuh mereka, menyundut rokok. Selain itu juga kami kehilangan jam, dompet, hp dan ATM.
" Kami benar mendapatkan perlakukan penyiksaan pada pagi hari itu sebelum dibawa ke kantor polisi terdekat (Polsek Kemayoran)," katanya.
Atas kejadian itu Fahri SH meminta pihak kepolisan untuk mengusut sampai tuntas, karena para korban sudah mengadukan masalah pengeroyokan dan penganiayaan ke Polres Jakarta Pusat.
Fahri juga menyatakan laporan sudah ditanggapi pihak kepolisian dan akan dilakukan pemanggilan pada seluruh pelaku yang melakukan pengaiayaan dan pengeroyokan.
" Kami sudah mengetahui dan melaporkan sejumlah pihak yang diduga melakukan pengeroyokan dan penganiayaan. Dan kami berharap masalah ini bisa diselesaikan sebagai hukum yang berlaku," kata Bahri.
(Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar