Jakarta ( wartalogistik.com) - Sebanyak 96 awak kapal tradisional dan kapal wisata Jakarta Utara menerima BST KLM ( Basic Safety Training - Kapal Layar Motor) dan Surat Keterangan Kecakapan (SKK) 30 Mil di KRI Banda Aceh, yang sandar di Dermaga Kolinlamil, Jakarta Utara pada Selasa (22/3).
Prosesi penyerahan kedua sertifikat berlangsung secara simbolis dilakukan oleh Panglima Kolinlamil, yang diwakili Kepala Staf Kolinlamil, Laksamana Pertama, Retiono Kunto H, Komandan Lantamal, Brigjen (Mar) Umar Farouq, Sekretaris Kota Jakarta Utara, Abdul Khalit, dan Kepala KSOP (Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan ) Marunda, Isa Amsyari dan pihak yang mewakili instansinya.
Laksmana Pertama Retiono saat membacakan sambutan Panglima Kolinlamil menyatakan kegiatan pelatihan yang sudah berlangsung selama ini memberikan pemahaman atas kegiatan mengoperasikan kapal, baik untuk menjaga keselamatan diri sendiri, penumpang maupun melindungi laut baik dari dampak operasi kapal maupun saat berlalu lintasnya.
" Jadi dengan ikut pelatihan ini awak kapal atau pelautnya akan mampu berlayar dengan aman dan selamat," kata Retiono.
Selain itu juga disampaikan, pentingnya pelatihan ini, agar meski sudah bisa membawa kapal, namun awak kapal wajib memperhatikan perambuan di laut, menjaga lingkungan dan dan peralatan keselamatan pelayaran.
" Sertifikat SKK 30 Mil adalah persyaratan untuk mengoperasikan kapal sejauh 30 Mil dari garis pantai. Jadi dengan sudah memahami ketentuan-ket ntuan selama diklat , maka awak kapal dengan kecakapan yang dimiliki melakukan pelayaran sejauh yang ditentukan," jelas Retiono.
Untuk itu Retiono juga mengingatkan, masih banyak awak kapal yang membawa kapal tradisional melebihi daerah pelayaran, membawa muatan lebih, atau menjalankan kapal tidak mengikuti perambuan.
"Dengan memiliki sertifikat ini, setelah melalui diklat maka awak kapal lebih bertanggung jawab dalamm membawa kapal, baik untuk diri sendiri, maupun penumpang atau orang yang ada di kapal serta pada lingkungan perairan," kata Retiono mewakili Panglima Kolinlamil.
Ke 96 awak kapal yang mendapat sertifikat merupakan awak kapal yang berasal dari kawasan Marunda dan Cilincing. Kegiatan Diklat diselenggarakan oleh Poltekpel Banten.
Dalam sambutan KSOP Kelas IV Marunda, Isa Amsyari menyatakan, kegiatan ini merupakan upaya pemerintah pada masyarakat dalam rangka pembinaan dari sisi aspek keselamatan pelayaran.
" Kegiatan ( penyerahan sertifikat) di Kolinlamil ini dalam rangka mensosialisasikan kepada masyarakat, pemerintah daerah maupun mitra instansi bahwa pemerintah pusat melalui Ditjen Hubla, Kementerian Perhubungan, selama ini hadir dalam membina masyarakat untuk berkeahlian dalam membawa kapal dengan jarak 30 Mil dan pembentukan menjadi pelaut sebagaimana diklat BST KLM ini," kata Capt. Isa Amsyari dalam sambutannya.
" Kepada para pamegang sertifikat setelah di diklat dan mendapatkan keahlian dalam mengoperasikan kapal wajib untuk menerapkan hasil diklat, sehingga kegiatan masyarakat membawa kapal aman dan lingkungan juga terjaga dari pencemaran dari tindakan pengambilan ikan yang tidak sesuai ketentuan yang berlaku," tambah Capt. Isa Amsyari.
Dalam acara tersebut hadir juga, perwakilan dari Kantor Kesyahbandaran Utama (KSU) Tanjung Priok, Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, Poltekpel Banten dan Kordinator Status Hukum dan Sertifikasi Kapal (SHSK) KSOP Marunda, Jurema.
(Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar