Jakarta ( wartalogistik.com) – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Selasa (4/1), resmi menutup Posko Monitoring Penyelenggaraan Transportasi Pada Masa Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021/2022, yang berlangsung sejak 17 Desember 2021 sampai dengan 4 Januari 2022.
Menhub mengatakan, meskipun terjadi peningkatan mobilitas masyarakat, penanganan pergerakan transportasi dapat berjalan dengan lancar, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Menhub mengatakan, kelancaran penyelenggaraan transportasi di masa Libur Nataru ini tidak lepas dari adanya kolaborasi yang baik antar pemangku kepentingan, yaitu dengan kepolisian, TNI, kementerian/lembaga, pemerintah daerah, operator transportasi, media, masyarakat, dan unsur terkait lainnya.
“Sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo bahwa kami tetap melayani pergerakan masyarakat di masa libur Nataru, namun dengan pengawasan prokes yang ketat. Hal itu perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya peningkatan kasus Covid-19 usai masa libur Nataru,” kata Menhub.
Menhub meminta, skema yang sudah berhasil dilakukan di masa libur Nataru, bisa diterapkan juga di masa Angkutan Lebaran mendatang. “Sekalipun pergerakan lebih ramai, namun tetap lancar dan tingkat kecelakaan juga menurun. Ini bisa menjadi pola yang bisa dijalankan kembali di masa Angkutan Lebaran mendatang,” tutur Menhub.
Berdasarkan data sementara yang dihimpun dari Posko Pemantauan, dari tanggal 17 Desember 2021 sampai dengan 2 Januari 2022 (H-8 - H+8), terjadi peningkatan jumlah penumpang angkutan umum sebesar 10,71% jika dibandingkan dengan masa libur Nataru tahun lalu, yakni sebesar 5.303.161 penumpang menjadi sebesar 5.871.300 penumpang pada libur Nataru kali ini. Adapun rinciannya sebagai berikut :
- Pada angkutan bus, terdapat kenaikan jumlah penumpang sebanyak 22,09% yaitu dari 775.751 penumpang menjadi 947.106 penumpang.
- Pada angkutan penyeberangan, terdapat kenaikan jumlah penumpang sebanyak 0,66% yaitu dari 1.509.233 penumpang menjadi 1.519.204 penumpang.
- Pada angkutan udara, terdapat kenaikan jumlah penumpang sebanyak 10,27% yaitu dari 2.001.836 penumpang menjadi 2.207.370 penumpang.
- Pada angkutan laut, terdapat penurunan jumlah penumpang sebanyak 26,04% yaitu dari 475.838 penumpang menjadi 351.929 penumpang.
- Pada angkutan kereta api, terdapat kenaikan jumlah penumpang sebanyak 56,46% yaitu dari 540.503 penumpang menjadi 845.691 penumpang.
Selanjutnya, dari data sementara, tercatat jumlah kendaraan Golongan I yang keluar masuk JABODETABEK, di 4 gerbang tol utama (GT. Cikupa, GT. Cikampek Utama, GT. Kalihurip Utama dan GT. Ciawi) mengalami peningkatan 17,5%, dari 3,47 juta kendaraan pada Nataru tahun lalu, menjadi 4,11 juta kendaraan pada Nataru kali ini.
Sedangkan untuk kendaraan Golongan II – V (angkutan barang) mengalami peningkatan 27,7% dari 755 ribu kendaraan pada Nataru tahun lalu, menjadi 964 ribu kendaraan pada Nataru kali ini.
Turut hadir dalam kegiatan ini Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi, Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto, Dirjen Perkeretaapian Zulfikri, Kepala Balitbanghub Umar Aris, Plt Dirjen Perhubungan Laut Arif Toha, Plt. Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan Capt. Antoni Arif Priadi, Sekretaris BPTJ Zamrides, Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi, serta para Direksi BUMN, diantaranya yakni: Angkasa Pura I dan II, Pelindo, ASDP, dan Jasa Marga. (Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar