Jakarta ( wartalogistik.com). Kebakaran yang terjadi pada muatan peti kemas yang ada di kapal laut KM Armada Serasi yang terbakar di kawasan labuh Pelabuhan Tanjung Priok berhasil ditangani pada Sabtu (20/11) pukul 15.00 WIB, dan dilanjutkan pada proses pemeriksaan sebab terjadinya kebakaran oleh jajaran Kantor Kesyahbandaran Utama (KSU) Tanjung Priok.
Demikian disampaikan Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama (KSU) Pelabuhan Tanjung Priok, Andi Hartono ketika diminta infonya terkait kelanjutan proses menangani kapal KM Armada Serasi yang muatannya terbakar saat berlabuh di kawasan labuh bagian timur Pelabuhan Tanjung Priok.
"Setelah proses pendinginan peti kemas selesai dan diyakini oleh petugas benar-benar aman, selanjutnya petugas kelaiklautan kapal (Marine Inspector dan PSCO) naik ke kapal untuk mengevaluasi kelaiklautan kapal sebagai bahan pertimbangan keselamatan dalam penyandaran kapal ke dermaga untuk pembongkaran muatan dan investigasi lebih lanjut," kata Andi Hartono.
Mengenai kapan waktu kapal di tarik ke dermaga, Andi Hartono tidak menyebutkan waktunya, karena kapal dan muatan sedang dalam proses pemeriksaan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, muatan yang ada di kapal KM. Armada Serasi, kapal pengangkut peti kemas, mengalami kebakaran, saat kapal tersebut berada luar dam atau di kawasan labuh bagian timur Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (19/11) sekitar jam 17.00 WIB.
Selanjutnya Kepala KSU Tanjung Priok menyampaikan juga bahwa kapal yang muatannya terbakar milik PT SPIl. Dari kejadian itu tidak ada korban jiwa, korban cidera dan pencemaran laut.
"Kerusakan kapal, kerusakan muatan sedang dievaluasi dan penyebab kejadian masih dalam.proses investigasi atau pemeriksaan," kata Andi Hartono.
Dalam mengatasi awal kejadian di KM Armada Serasi, Andi Hartono juga menyampaikan pihaknya langsung berkordinasi dengan berbagai pihak, yakni Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, Kantor Pangkalan PLP Tanjung Priok, pengguna jasa pelabuhan terkait, agen pelayaran. Hal itu dilakukan setelah mendapat informasi dari PT Pelabuhan Indonesia Region 2 tentang adanya asap yang timbul dan permohonan bantuan kapal tunda untuk kapal KM. Armada Serasi.
Dari kordinasi itu maka dilakukan pertolongan dengan mengirimkan kapal tunda TB. Bima 03 milik PT, JAI, RIB 01 dan KNP Janbio milik Kantor Pangkalan PLP Tanjung Priok, KNP 356 milik KSU Tanjung Priok.
Di lokasi kapal yang melakukan penyiraman ke sumber asap adalah TB Bima 034. Adapun kapal RIB 01, KNP 356 dan KNP Janbio melakukan pengendalian aspek keselamatan dan keamanan pelayaran.
" Diketahui sumber asap berasal dari Palka No 2. Untuk mencegah terjadinya kebakaran kapal, maka dilakukan upaya mengatasinya oleh pihak awak kapal yang muatannya dengan pompa pemadam kapal dan kapal TB Bima 01 dengan terus menerus melakukan penyiraman, " kata Andi Hartono.
Selain itu tambah mantan KSOP Panjang, dilakukan melepaskan CO 2 ke Palka No. 2.
" Agar peti kemas yang terbakar tidak merambat ke peti kemas lainnya dan peyiraman bisa lebih tertuju pada peti kemas yang mengeluarkan asap, malam itu dilakukan pemindahan peti kemas lainnya ke kapal lain," kata Andi Hartono.
Proses pemindahan peti kemas berlangsung pada malam itu juga setelah beberapa jam dilakukan penyiraman atau sekitar pukul 20.00 WIB dari KM Armada Serasi ke KM Teluk Berau.
" Proses penyiraman untuk pendinginan terus dilakukan sampai esok harinya ( Sabtu), dan proses pemindahan juga dilakukan ke KM Kaimana Indah," ungkap Andi Hartono.
" Peti kemas yang di diduga isinya terbakar dan mengeluarkan asap bisa diangkat ke Palka dan akhirnya dipadamkan sampai akhirnya benar-benar aman sampai Sabtu sore, untuk selanjutnya akan ditarik ke dermaga," kata Andi Hartono.
(Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar