Jakarta (wartalogistik.com) – Kasus kematian taruna pelayaran akibat kekerasan terjadi lagi. Kini terjadi pada taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang. Atas peristiwa itu, Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), A. Arif Priadi tegaskan pihaknya fokus lakukan investigasi internal terkait tindak kekerasan yang melibatkan taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang.
Mantan alumni PIP Semarang itu juga mengatakan, tidak mentolerir terjadinya tindak kekerasan di lingkungan kampus. Meski tindak kekerasan tersebut terjadi di luar lingkungan kampus terhadap taruna yang sedang dalam pembelajaran jarak jauh, namun pihak kampus akan melakukan investigasi mengenai insiden ini.
“PIP Semarang saya minta fokus dan mengambil langkah-langkah percepatan untuk mengusut insiden ini dan mencegah kejadian serupa terulang kembali” tegasnya.
Ia menambahkan, sebagai langkah preventif PIP Semarang saya minta untuk menyelenggarakan kegiatan peningkatan pembinaan karakter sesegera mungkin, secara virtual bagi seluruh civitas akademika. Webinar ini bertujuan untuk mengingatkan kembali hal-hal yang telah diatur dalam Pedoman Pola Pengasuhan Taruna di lingkungan BPSDMP.
“Bagi para taruna, penting untuk diingatkan kembali, karena tahun ini tidak secara penuh tinggal di dalam asrama karena menjalani Pembelajaran Jarak Jauh. Bagi pengelola kampus juga ditekankan kembali mengenai penerapan standar prosedur pengawasan dan pencegahan tindak kekerasan di lingkungan sekolah secara tegas dan berkelanjutan”, tandasnya.
Pasca kejadian tindak kekerasan yang dilakukan oleh taruna tingkat akhir kepada juniornya, Direktur PIP Semarang Capt. M. Rofik menugaskan Wakil Direktur (WADIR) 3 dan Kepala Pusat Pengembangan Karakter Taruna dan Perwira Siswa (PUSBANGKATARSIS) untuk fokus pada penyelesaian masalah termasuk berkoordinasi dengan pihak keluarga dan pihak kepolisian. Untuk itu pelaku yang diduga dua orang di nonaktifkan sementara dari jabatannya. Selanjutnya, BPSDM Perhubungan segera menyiapkan langkah-langkah nyata peningkatan pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Taruna yang tewas itu adalah Zidan Muhammad Faza (21) warga Panggang Jepara, taruna semester 6. Sedangkan pelaku adalah Caesar RBST (23) warga Jebres Solo. Pelaku diketahui senior yang sedang menempuh semester akhir.
Dari CNN Indonesia diberitakan, kejadiannya bermula dari serempetan sepeda motor antara pelaku dan korban di daerah Tegalsari, Semarang, pada Senin (6/9) sekitar pukul 23.00 WIB.
Pelaku yang emosi kemudian menghampiri korban dan langsung memukulnya di bagian perut hingga korban terjatuh dan tak sadarkan diri.
Melihat kondisi korban, pelaku langsung melarikan diri. Sedangkan korban ditolong oleh rekannya yang kemudian membawa ke Rumah Sakit Roemani. Saat akan dilakukan penanganan medis, korban mengembuskan nafas terakhirnya.
"Kasusnya diawali serempetan terus berselisih. Pelaku langsung memukul sekitar perut korban sampai korban terjatuh tak sadar dan meninggal," ungkap Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan di kantornya, Selasa (7/9).
(Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar