Belawan ( wartalogistik.com) - Kawasan sekitar pelabuhan utama Belawan tergenang air rob. Genangan rob ini berlangsung di luar perkiraan karena di luar jadwal air pasang surut laut .
Peristiwa genangan terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, Jum'at ( 25/6l) di wilayah Kecamatan Kota Belawan dengan ketinggian genangan ...
Rob terlihat tak menentu dari biasanya, karena terjadi bisa setiap minggu. Kawasan yang terendan meliputi enam kelurahan yakni Kelurahan Belawan satu, Belawan dua, Bahagia, Bahari, Sicanang dan Bagan Deli. Akibat genangan kendaraan sulit tembus untuk melintas.
Salah seorang warga Belawan, H Basyaruddin Laut menyatakan, dulu air Rob, tidak pernah masuk kota, tapi kini sudah sudah mulai ke Kota .
H.Basyaruddin yang paham mengenai teknik konstruksi menengarai, air rob bisa meluas karena pengaruh tanah yang berangsur turun di bawah permukaan laut
Untuk mengatasi soal rob, kata H. Basyaruddin yang sudah 66 tahun tinggal di kawasan Belawan tetap ada solusinya, yakni dengan membuat kanal.
"Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, bisa merencanakan pembangunan kanal melalui dana APBN ," ungkap H. Basyaruddin.
Atau juga melalui mendatangkan ahli untuk menata kawasan perairan untuk dibuat melalui dam laut, seperti di Negara Belanda,
"Tentu bagian Planologi di Pemerintahan Daerah atau di bagian Tata Kota dapat menyikapi nya," tambahnya.
H. Basyaruddin mengakui, ada kanal yang kurang bermanfaat, seperti di lokasi Delitua, terkesan selalu kering.
" Kenapa hal (kanal kering) bisa terjadi. Apakah pembangunannya salah program," ungkap H. Basyaruddin.
Atas peristiwa rob, warga Belawan, sudah merasa resah. Heri salahseorang pemuda setempat merasa sudah jenuh, karena sudahlama mengalami air pasang tersebut dan rob membuat fasilitas umum yang ada pada masarakat Belawan banyak Yang rusak.
"Tapi jika tidak diindahkan tentang air rob ini, untuk mengatasinya, kami warga Belawan, akan melakukan demo besar besaran, baik Ke Pemprovsu, Istana Negara dan Dewan Perwakilan Rakyat, Provinsi dan Pusat,keadaan sudah sangat menyusahkan warga, " tegas Heri.
( Hj. Zulidarni Suratman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar