Lampung (wartalogistik.com) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan Indonesia yang memiliki kawasan perairan lebih luas dari daratan dan menjadi anggota International Maritime Organization (IMO) mempunyai tugas yang besar untuk mampu menanggulangi akibat dari kecelakaan kapal seperti tumpahan minyak dari kapal, kebakaran sampai pada terjadinya pencemaran.
" Untuk itu kegiatan National Marpolex ( Maritime Pollution Exercise ) 2020 Lampung sangat penting dalam rangka untuk meningkatkan keahlian sumber daya manusia yang menjadi pengawas dan pengamanan di laut, menguji coba keahlian dan melakukan evaluasi atas kegiatan penanggulangan kecelakaan di laut dan dampak-dampak yang ditimbulkannya," kata Budi Karya Sumadi dalam sambutan secara virtual dari kantornya pada upacara pembukaan Latihan Marpolex 2020 Lampung di Terminal Ro-Ro, Pelabuhan Panjang, Lampung, Senin (30/11).
Dikatakan juga, dalam latihan ini diharapkan akan mendorong adanya kerjasama atau kordinasi antar instansi dalam menangani kejadian kecelakaan di laut, menanggulangi akibat kecelakaan seperti tumpahan minyak yang dapat mencemari laut sampai pada perhitungan ganti rugi dari pelaku pencemaran.
"Jadi latihan ini sangat baik, dan diharapkan semua peserta melakukan latihan dengan sungguh-sungguh agar meningkat keahliannya, tericipta kerjasama antar instansi, sehingga mampu diterapkan dalam rangka menanggulangi akibat dari celakaan kapal, berupa tumpahan minyak," kata Menhub.
National Marpolex 2020 Lampung dibuka dengan ditandai penekanan tombol oleh Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, bersama Andi Hartono, Kepala Kantor KSOP Kelas I Panjang Yefri Meidison dan pejabat lainnya. Dalam .sambutannya Gubernur Lampung menyatakan, Latihan National Marpolex 2020 di Lampung sangat dibutuhkan , karena kawasan Lampung menjadikan transportasi laut sebagai urat nadi distribusi barang ke luar Lampung, baik skala nasional atau internasional.
"Tepat sekali kegiatan National Marpolex 2020 di Lampung karena wilayah Lampung sangat strategis dari sisi perairannya yang menjadi alur pelayaran yang ramai dilintasi kapal," kata Arinal Djunaidi.
Dikatakan juga, dengan banyaknya kapal-kapal yang melintasi perairan di Lampung, maka tidak tertutup kemungkinan adanya kecelakaan yang betdampak pada pencemaran lingkungan laut.
" Dengan adanya latihan bersama dalam National Marpolex 2020 ini akan terbentuk petugas pengawasan keselamatan dan keamanan pelayaran yang kompeten, dan tercipta kordinasi serta mendorong terbentuknya partisipasi masyarakat untuk menjaga dan menanggulangi pencemaran di laut," ungkap Arinal Djunaidi.
Dalam upacara National Marpolex 2020 Lampung bertindak sebagai pemimpin upacara Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Andi Hartono.
Dalam laporannya kepada Menteri Perhubungan secara virtual, Andi Hartono menyatakan peserta latihan terdiri 300 orang petugas, dan 8 kapal negara serta kapal tug and barge dari PT. Pelabuhan Indonesia II Cabang Panjang dan Pertamina serta pihak swasta lainnya yang ikut sebagai peserta.
Selain itu juga Andi Hartono menyatakan, tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk mengujicoba dan mengevaluasi prosedur serta kemampuan dalam penanggulangan tumpahan minyak. meningkatkan kerjasama dan kapabilitas dalam operasi pengamatan, pengamanan, pencarian dan pertolongan, pemadaman kebakaran, penanggulangan tumpahan minyak, penanggulangan dampak tumpahan minyak di laut dan pengajuan tuntutan ganti rugi pencemaran di laut.
Disamping itu, lanjutnya, untuk melatih personil dalam perencanaan, komando dan pengendalian dalam satu operasi integrasi.
" Mendorong partisipasi dan keterlibatan stakeholder dari pengusahaan minyak, perusahaan pelayaran, pengelola tersus/tuks dan kegiatan lain di perairan dalam usaha bersama mengontrol dan menanggulangi tumpahan minyak di laut, " jelas Andi Hartono.
Dalam latihan Marpolex 2020, Andi Hartono juga menjelaskan tenang metode latihan, persiapan latihan.
Usai pembukaan Andi Hartono bersama sejumlah pejabat yang hadir dalam upacara , menggunakan melihatKN. Trisula P - 111 langsung ke lokasi perairan dimana kapal-kapal peserta Marpolex melakukan latihan bersama.
Latihan bersama itu meliputi penanggulangan tumpahan minyak dengan memandang oil boom, latihan pemadaman kapal, menyelamatkan awal kapal yang tercebur.
Kegiatan Marpolex 2020 di Lampung berlangsung sejak tanggal 26 sampai 30 Desember diisi dengan persiapan, latihan di dalam ruangan ( Table Top Exercise) dan pembuatan prosedur penanggulangan pencemaran, sampai pada pembahasan ganti rugi akibat pencemaran..
Adapun peserta Marpolex 2020 adalah perwakilan dari SKK Migas, Polair Polda Lampung, Kantor SAR Lampung, Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Kepala BMKG Maritim Lampung, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, Pangkalan TNI AL, Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Tanjung Priok, Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Tanjung Perak, Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Tanjung Uban, Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Bitung, Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Tual, Kantor VTS Panjang , VP. Marine PT. Pertamina (Persero), HSSE PT. Pertamina (Persero), PT. Pertamina (Persero) Cabang Panjang, PT. Pelindo II (Persero) Cabang Panjang, Pimpinan Tersus/TUKS Wilayah Panjang dan Seluruh Unsur National Marpolex 2020.
(Hubla)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar