Subang (wartalogistik.com) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan pemerintah memperhatikan pada masyarakat yang terdampak dari pembangunan Pelabuhan Patimban, termasuk pada nelayan yang mengalami kesulitan mencari ikan.
“Rencananya nanti akan ada kerja sama dari para perusahaan dengan membentuk koperasi usaha bersama untuk nelayan dan ada bantuan kapal yang muatannya lebih dari 15 GT supaya nelayan bisa melaut lebih jauh,” kata Budi Karya saat meninjau Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (31/10).
Dalam kunjungan itu Menhub didampingi Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus Purnomo, Sesditjen Perhubungan Laut, Andi Hartono, Direktur Kepelabuhanan, Subagyo, Kepala KSOP Kelas II Patimban, Anwarudin menerima dan berdialog dengan perwakilan dari nelayan Desa Patimban.
Dalam kunjungan itu Menhub juga memastikan telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk menangani para nelayan agar tidak terganggu mata pencaharian para nelayan.
Atas pernyataan Menhub, perwakilan nelayan Desa Patimban, Jauhari dan Danang menyambut baik karena selama ini nelayan mendukung adanya pembangunan pelabuhan di lingkungannya. Namun demikian, para nelayan berharap adanya perhatian dalam bentuk bantuan langsung untuk mengatasi masalah nelayan masih belum terlaksana berupa kesulitan mencari ikan.
"Pernyataan Menhub sangat baik, tidak berjanji tapi akan mengupayakan agar masalah kesulitan nelayan teratasi. Memang selama ini perhatian pada masyarakat sudah ada berupa pelatihan, termasuk buat nelayan dan itu juga baik. Namun yang terkait langsung mengenai kesulitan kami mencari ikan, karena lokasi pencarian ikan di laut sudah dibangun dermaga atau jadi kawasan pelabuhan belum ada. Padahal kesulitan kami sudah berlangsung tiga tahun," kata Jauhari.
" Kami para nelayan berharap bantuan tepat sasaran atau sesuai kebutuhan. Misalnya jika akan ada bantuan alat penangkap ikan, tentunya alat penangkap ikan yang sesuai dengan kebutuhan nelayan disini, yaitu nelayan yang perairannya dekat dan kapal-kapal kecil dibawa 7 GT, karena jika dikasih alat penangkap ikan yang tidak biasa digunakan tidak terpakai," ungkap Danang.
Kunjungan Menhub untuk memastikan proyek tahap 1 pembangunan pelabuhan tersebut dapat selesai sesuai target pada November 2020 dan bisa dioperasikan secara terbatas pada Desember 2020. Turut hadir dalam kunjungan itu Direktur Utama PT Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson, Direktur Utama PT Wijaya Karya Rudi Hartono, Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan Novel Arsyad, perwakilan pejabat dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta sejumlah pejabat terkait.
(Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar