Untuk menjadi external auditor, Indonesia bersaing dengan dua negara lain, yaitu Italia dan Inggris.
Dalam siaran pers Kementerian Perhubungan, disampaikan Menhub Budi Karya Sumadi mengucapkan selamat kepada BPK yang terpilih sebagai External Auditor IMO periode 2020 - 2023.
"Saya juga mengucapkan selamat kepada BPK yang terpilih sebagai External Auditor IMO Periode 2020 - 2023. Pengalaman bergengsi dua kali mengaudit lembaga Internasional pastinya menambah kepercayaan bagi negara anggota IMO sehingga secara meyakinkan mereka.mereka memberikan suaranya bagi Indonesia," kata Menhub.
Pada kesempatan terpisah, Dirjen Perhubungan Laut, Agus Purnomo menjelaskan, pada putaran pertama pemilihan, Indonesia berhasil mengungguli Itali dan Inggris dengan perolehan suara sebesar 64 suara, dibandingkan dengan Inggris yang mendapatkan 45 suara dan Italia yang mendapatkan 24 suara.
“Namun demikian, karena perolehan suara yang diperoleh oleh Indonesia tidak memenuhi jumlah suara minimal yang diperlukan untuk dapat terpilih, yakni 72 suara, maka dilakukan pemilihan putaran kedua,” ungkap Agus.
Selanjutnya, pada pemilihan putaran kedua Indonesia akhirnya berhasil memperoleh suara mayoritas sejumlah 75 suara mengalahkan Inggris yang dengan perolehan 64 suara dari total 142 pemilih, di mana 3 di antaranya abstain.
“Saya harap, dengan terpilihnya BPK menjadi external auditor IMO semakin menunjukkan eksistensi Indonesia di kancah pergaulan Internasional, khususnya pada sektor maritim,” tutup Dirjen Laut.
Sementara itu Wakil Ketua BPK, DR. Agus Joko Pramono di sela acara coffee break IMO yang disponsori oleh BPK RI pada hari Kamis (28/11) menyatakan, Indonesia mengusulkan BPK kepada IMO untuk menjadi External Auditor berdasarkan pengalaman bergengsi BPK menjadi Auditor Eksternal bagi Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada periode 2016-2018, 2018-2019, dan 2019-2021.
Adapun pengajuan BPK sebagai Eksternal Auditor IMO ini selain untuk menunjukkan profesionalitas sekaligus untuk mendukung politik bebas aktif Indonesia.
“Apabila terpilih, selain mengaudit IMO, BPK juga akan mengaudit institusi pendidikan di bawah IMO, yakni WMU dan IMLI,” ungkapnya.
Selain menawarkan profesionalitas, BPK juga menawarkan efisiensi harga yang bisa menjadi pertimbangan lebih bagi IMO untuk dapat memilih BPK menjadi Eksternal Auditor IMO.
“Jasa audit yang ditawarkan oleh BPK bukan hanya financial audit, namun juga performance audit yang tidak ditawarkan oleh negara lain.
Selain itu, BPK juga menawarkan fee yang lebih rendah, sehingga tentunya dapat menjadi pertimbangan dari sisi efficiency expense,” ujar Agus.
Keseriusan Indonesia mencalonan BPK sebagai External Auditor IMO periode 2020 - 2023 terlihat dengan adanya serangkaian kegiatan baik nasional maupun internasional dimulai dengan melakukan lobi di berbagai kesempatan seperti Resepsi Diplomatik di Jakarta dan London serta Coffee Break yang dilakukan di sela-sela penyelenggaraan Sidang IMO di London, Inggris.
"Jika nanti BPK menjadi External Auditor IMO maka tentunya menunjukan eksistensi Indonesia dalam kancah maritim internasional yang diperhitungkan oleh negara-negara maritim di dunia," tutup Agus.(Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar