Jakarta (warta logistik.com) - Jalan Tol Cibitung-Cilincing diyakini awal tahun 2020 bisa beroperasi secara parsial, setelah ruas interchage Telaga Sari dan Cibitung terhubung.
Hal itu terungkap dari kegiatan Media Gathriing IPC (Indonesia Port Corporation)/ PT Pelabuhan Indonesia II dengan sejumlah media ke lokasi pembangunan jalan tol itu di kawasan Cibitung pada Kamis (10/10).
Ikut mendampingi rombongan media adalah Direktur Operasi PT Akses Pelabuhan Indonesia, Ari Sunaryono, Direktur Teknik PT Pengembangan Pelabuhan Indonesia (PPI), Eko Afrilianto, Pimpro PT CTP ( Cibitung Tanjung Priok Port Tolways), Yaya Ruhiya. Dan, Humas IPC, Fajar Setiyono.
Kunjungan dimulai dengan mendatangi kawasan Ramp 2,1 sampai 2,3 yang menjadi pertemuan empat proyek yang sedang berjalan.
Keyakinan bisa dioperasikannya ruas jalan tol itu diungkapkan Yaya Ruhiyat ketika menjelaskan posisi pekerjaan pembangunan yang sedang berlangsung.
"Yang paling cepat untuk terhubung antara empat seksi pembangunan adalah seksi Interchange Telaga Asih dan Interchange Cibitung, karena saat ini sudah terhubung dan memasuki tahap penimbunan jalan," kata Yaya Ruhiya.
Panjang Interchane Cibitung dan Interchange Telaga Asih 3,14 km yang merupakan Seksi I. Saat ini pekerjaan sudah mendapat 83,70 persen per tanggal 3 Oktober 2019, sehingga sisa menyelesaikan pekerjaan 16,30 persen lagi.
Setelah itu penyelesaian pada tiga seksi lainnya yakni, Seksi 2 adalah Interchange Telaga Asih -Interchange Tambelang yang pekerjaannya sudah mencapai 79,68 persen. Lalu Seksi 3 Interchange Tambelang -Interchange Tarumajaya yang pekerjaannya sudah mencapai 74,14 persen dan Seksi 4 Interchange Tarumajaya - Interchange Cilinciing yang capaian pekerjaannya 15,69 persen.
Pembanguna tol JTCC dimulai Sepetember 2017, akan menghasilkan panjang jalan 34,8 km Targetnya pembangun selesai seluruhnya pada akhir tahun 2020.
Secara keseluruhan capaian pembangunan JTCC terbagi 2. Pertama capaian penyediaan lahan yang sudah mencapai 80,15 person dan kedua pekerjaan konstruksi yang sudah mencapai 61,24 persen.
Atas pembangunan JTCC yang sedang berlangsung, Ari Sunaryono menyatakan pekerjaan konstruksi berlangsung sesuai jadwal, sehingga dapat diselesaikan sesuai waktu yang dijadwalkan.
Namun demikian Ari juga menjelaskan tingginya tantangan yang harus dihadapi mengingat pada ruas jalan yang dibangun JTCC adanya berbagai peruntukan yang sudah berlangsung, seperti peruntukan pipa gas, pemukiman maupun jaringan pipa minyak.
"Semua itu tantangan yang harus dikordinasikan dengan banyak pihak. Dan, sampai saat ini bisa dikordinasikan dengan baik, sehingga kegiatan pekerjaan bisa berjalan," kata Ari.
Sementara itu Eko Afrilianto menyatakan, JTCC merupakan bagian atas upaya mengembangkan Pelabuhan Tanjung Priok dari sisi mendukung kelancaran keluar masuk barang ke pelabuhan melalui ketersediaan jalan.
"Jadi keberadaan JTCC akan mendukung meningkatkan kinerja layanan di pelabuhan melalui kelancaran arus barang yang keluar masuk pelabuhan melalui jalan tol dari kawasan industri yang dilaluinya,"papar Eko.
(Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar