Jakarta (wartalogistik.com) - Libur hari Minggu (23/6) bukan halangan untuk memberikan
tanda selesai pendidikan keterampilan bagi masyarakat yang terkena dampak
pembangunan pelabuhan. Itu dilakukan Menteri Perhubungan, Budi Karya
Sumadi yang menyerahkan BST (Basic Safety Training) dan Buku Pelaut
pada 460 masyarakat nelayan Kabupaten Subang dan Kabupaten Indramayu,
Jawa Barat.
Kegiatan penyerahan berlangsung di Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Patimban, yang didampingi
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Agus H. Purnomo, PLT KSOP Patimban, Anwarudin dan dihadiri Bupati
Subang, Ruhimat, Camat Pusaka Nagara, Ela Nurlela dan sejumlah pejabat terkait
lainnya.
Penyerahan dokumen pelaut kepada
masyarakat nelayan merupakan
program pemulihan mata pencaharian dalam bentuk
meningkatkan pelatihan keterampilan sampai pada pensertifikasian keahlian.
Kegiatan pelatihan itu bekerjasama dengan pihak Balai Pendidikan dan
Pelatihan Transportasi Laut (BP2TL).
Atas kegiatan itu, Menhub
berharap kegiatan pemberdayaan terus berlangsung, agar masyarakat yang
terdampak pembangunan pelabuhan mempunyai keahlian, sehingga tidak kehilangan
mata pencahariannya, bahkan bisa mengituti pekembangan yang akan terjadi di
wilayahnya.
“Karena disini daerah pantai yang kegiatannya di laut, maka pemberdayaan
maasyarakat yang sudah berlangsung ini tentunya sangat bermanfaat agar bisa tetap bekerja dan tidak kehilanganan mata
pencahariannya,” kata Menhub.
Sementara itu PLT Kepala KSOP Patimban, DR.
Anwarudin ST. MT yang ditemui juga
menyatakan selama berlangsung pembangunan sudah beberapa kali berlangsung kegiatan
pemberdayaan berupa pelatihan keterampilan, seperti pelatihan BST yang saat ini
diserahkan sertifikatnya.
“Keterampilan BST merupakan kegiatan pemberdayaan
yang lebih luas ke lingkungan sekitarnya. Kami juga memberikan pelatihan pada
masyarakat di desa yang terkena dampak langsung pembangunan, seperti program
pelatihan mengoperasikan forklip,
pelatihan bagi kegiatan bongkar muat.” Kata Anwarudin.
Selain itu juga, tambahnya, kami mengarahkan kontraktor pembangunan
untuk menampung pekerja dari wilayah sekitar desa yang terkena dampak
pembangunan pelabuhan dan hasilnya pekerja disini dari berbagai posisi seperti
keamanan, perawat kantor, penerima tamu merupakan penduduk desa,” kata
Amirudin.
Atas apa yang dilakukan pada masyarakat desa setempat, Camat
Pusaka Negara Ela Nurlela mengakui selama ini mendapatkan kordinasi yang baik
terkait pemanfaatan warganya untuk ikut bekerja di pelabuhan yang sedang
dibangun.
“Banyak warga kami yang ikut bekerja membangun dan mendapat
pelatihan. Kegiatan lainnya juga akan dilakukan berupa pelatihan yang sesuai dengan pengoperasian pelabuhan
jika sudah dioperasikan,” katanya.
Dengan begitu, harap Ela Nulela, ketika pelabuhan selesai dan
dioperasikan masyarakat desa sini bisa bekerja bukan cuma bisa terpinggirkan.
(Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar