Jakarta (wartalogistik.com) – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan proyek pembangunan Pelabuhan Patimban berjalan sesuai dengan rencana. Menhub menargetkan Pelabuhan Patimban nantinya sudah dapat beroperasi minimum pada April tahun 2020.
“Yang kita bisa rencanakan adalah mungkin April pertengahan tahun depan, kita akan mulai melakukan penggunaan pertama dari car terminal. Oleh karenanya saya akan koordinasikan supaya bisa diselesikan, baru nanti akhir tahun 2020 selesai semuanya,” kata Menhub Budi usai menggelar rapat di Lokasi Proyek Pelabuhan Patimban, Minggu (23/6).
Pengoperasian pelabuhan sebenarnya berubah dari informasi awal saat pembangunan awal. Saat itu operasional akan
berlangsung Desember 2019. Perubahan itu terjadi karena kegiatan pembangunan
belum selesuruhannya selesai. Seperti pembangunan akses jalan dari pelabuhan ke
jalan raya Pantura masih berlangsung.
Dari pantauan di lokasi , jika capaian pembangunan terminal berjalan lancar maka terminal pada Desember akhir tahun ini bisa beroperasi minimum, yakni disandari kapal ukuran terbatas. Namun demikian untuk operasional pelabuhan oleh pengguna jasa belum bisa dilakukan karena pendukungnya seperti jembatan dan akses jalan juga harus selesai.
Menhub
mengatakan dengan beroperasi pada pertengahan tahun 2020, pihaknya berharap
akses jalan dari dan menuju pelabuhan dapat selesai dibangun.
Ditambahkan Menhub saat ini progres pembangunan
Pelabuhan Patimban sudah 29%. Sedangkan untuk car terminal yang akan beroperasi
pertengahan tahun depan progresnya sudah mencapai 35%.
Pembangunan
Pelabuhan Patimban yang sedang berlangsung ini memasuki Tahap I Phase I akan
selesai pada Nopember 2020. Saat ini pembangunan yang sedang berlangsung Tahap I Phase I berupa 10
paket. Dalam 10 paket ini ada 4 paket yang
disebut paket konstruksi yakni Paket 1 Pembangunan Terminal ; Paket 2 ; Pembangunan Sea Wall, Break Water dan Pengerukan Alur,
sedangkan Paket 3 ; Jalan Penghubung. Adapun Paket 4 berupa Jembatan dari
terminal ke daratan akan dilakukan proses lelang.
Jika Pahap I Thase I ini selesai akan menghasilkan terminal peti kemas 420 m x 300 m (13 Ha ) dari total panjang dermaga 4320 m. Lapangan peti kemas 35 Ha (kapasitas 250.000 Teus dari total 3,75 juta Teus), Terminal Kendaraan 300 m x 250 m (9 Ha) kapasitas 2 18.000 CBU dari total 600.000 CBU. Back Up Area ; persiapan 356 Ha. Akses Jalan ; persiapan 15 Ha. Kedalaman Alur dan Kolam - 10 LWS.
Sebagai informasi dengan adanya Car Terminal di Pelabuhan Patimban ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas khususnya untuk ekspor-impor kendaraan di Pelabuhan Tanjung Priok. Selama ini, kendaraan berat termasuk angkutan ekspor-impor kendaraan menyumbang pada kemacetan lalu lintas khususnya ruas antara Bekasi-Tanjung Priok, Jakarta.
Car Terminal Pelabuhan Patimban ini nantinya memiliki kapasitas tampung 250 ribu sampai 300 ribu kendaraan per tahun.
Sementara itu pada kesempatan yang sama Dirjen Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo mengatakan tujuan pembangunan Pelabuhan Patimban adalah untuk mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dengan pelabuhan, memperkuat ketahanan ekonomi, mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas di Jakarta dengan pembagian arus lalu lintas kendaraan, serta menjamin keselamatan pelayaran termasuk area eksplorasi Migas.
Pembangunannya sendiri dilaksanakan dalam 3 (tiga) Tahap. Pada Tahap pertama, Pelabuhan Patimban direncanakan akan dapat melayani 3.5 Juta peti kemas (TEUS) dan 600.000 kendaraan bermotor (CBU). Pada Tahap kedua, kapasitas pelayanan akan meningkat menjadi 5.5 Juta TEUS dan pada Tahap ketiga akan meningkat kembali hingga 7.5 Juta Teus.
Secara umum, Pelabuhan Patimban akan melayani jenis muatan Peti Kemas dan Kendaraan Bermotor yang diangkut menggunakan kapal-kapal berukuran besar.
"Nantinya Pelabuhan Patimban juga akan didukung area sarana penunjang (Backup Area) untuk mendukung efisiensi logistik dari dan ke Pelabuhan Patimban seluas 356 Ha," ucap Agus.
Disamping kegiatan yang dikerjakan oleh Kementertian Perhubungan, telah berlangsung pekerjaan pembuatan akses jalan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR).
Pemerintah berharap dengan beroperasinya Pelabuhan Patimban dapat mengefisienkan biaya ekspor produk Indonesia ke luar negeri salah satunya produk otomotif.
Selain Dirjen Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo turut hadir mendampingi Menhub yaitu Bupati Subang Ruhimat, Pelaksana Tugas Kepala KSOP Kelas II Patimban Anwarudin, dan sejumlah pejabat
Jika Pahap I Thase I ini selesai akan menghasilkan terminal peti kemas 420 m x 300 m (13 Ha ) dari total panjang dermaga 4320 m. Lapangan peti kemas 35 Ha (kapasitas 250.000 Teus dari total 3,75 juta Teus), Terminal Kendaraan 300 m x 250 m (9 Ha) kapasitas 2 18.000 CBU dari total 600.000 CBU. Back Up Area ; persiapan 356 Ha. Akses Jalan ; persiapan 15 Ha. Kedalaman Alur dan Kolam - 10 LWS.
Sebagai informasi dengan adanya Car Terminal di Pelabuhan Patimban ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas khususnya untuk ekspor-impor kendaraan di Pelabuhan Tanjung Priok. Selama ini, kendaraan berat termasuk angkutan ekspor-impor kendaraan menyumbang pada kemacetan lalu lintas khususnya ruas antara Bekasi-Tanjung Priok, Jakarta.
Car Terminal Pelabuhan Patimban ini nantinya memiliki kapasitas tampung 250 ribu sampai 300 ribu kendaraan per tahun.
Sementara itu pada kesempatan yang sama Dirjen Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo mengatakan tujuan pembangunan Pelabuhan Patimban adalah untuk mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dengan pelabuhan, memperkuat ketahanan ekonomi, mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas di Jakarta dengan pembagian arus lalu lintas kendaraan, serta menjamin keselamatan pelayaran termasuk area eksplorasi Migas.
Pembangunannya sendiri dilaksanakan dalam 3 (tiga) Tahap. Pada Tahap pertama, Pelabuhan Patimban direncanakan akan dapat melayani 3.5 Juta peti kemas (TEUS) dan 600.000 kendaraan bermotor (CBU). Pada Tahap kedua, kapasitas pelayanan akan meningkat menjadi 5.5 Juta TEUS dan pada Tahap ketiga akan meningkat kembali hingga 7.5 Juta Teus.
Secara umum, Pelabuhan Patimban akan melayani jenis muatan Peti Kemas dan Kendaraan Bermotor yang diangkut menggunakan kapal-kapal berukuran besar.
"Nantinya Pelabuhan Patimban juga akan didukung area sarana penunjang (Backup Area) untuk mendukung efisiensi logistik dari dan ke Pelabuhan Patimban seluas 356 Ha," ucap Agus.
Disamping kegiatan yang dikerjakan oleh Kementertian Perhubungan, telah berlangsung pekerjaan pembuatan akses jalan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR).
Pemerintah berharap dengan beroperasinya Pelabuhan Patimban dapat mengefisienkan biaya ekspor produk Indonesia ke luar negeri salah satunya produk otomotif.
Selain Dirjen Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo turut hadir mendampingi Menhub yaitu Bupati Subang Ruhimat, Pelaksana Tugas Kepala KSOP Kelas II Patimban Anwarudin, dan sejumlah pejabat
(Abu
Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar