Penerbangan Harus Sosialisasikan Codeshare

Jakarta (wartalogistik.com) – Minggu lalu sempat  beredar sejumlah pertanyaan di mesdsos adanya pelayanan penerbangan yang dilakukan pesawat China Airline di dalam negeri dengan melihat tiket yang tertera. Atas adanya info tersebut  Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud), Kementerian Perhubungan, mengklarifikasi tiket yang tertera China Airline untuk layanan di dalam negeri merupakan sebagai penerbangan codeshare (kerjasama penerbangan). .

Dalam siaran pers yang dirilis itu menyebutkan penerbangan codeshare merupakan perjanjian kerjasama pelayanan penerbangan antara dua maskapai atau lebih dalam melayani satu rute penerbangan. Untuk penerbangan codeshare, masing-masing maskapai dapat menjual tiket penerbangan di rute yang sama, namun hanya satu maskapai yang mengoperasikan penerbangan di rute tersebut, yakni penerbangan nasional.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B Pramesti, menyatakan pihak maskapai penerbangan harus menyosialisasikan  kepada calon jasa pengguna angkutan udara mulai proses pemesanan tiket hingga pelaksanaan penerbangan, yaitu diumumkan dalam penerbangan.

Penerbangan codeshare memiliki nomor dan kode penerbangan yang berbeda untuk masing-masing maskapai. Penerbangan codeshare dapat dilaksanakan pada rute internasional dan domestik. Sebagai pelaksana penerbangan codeshare domestik haruslah perusahaan penerbangan nasional. Maskapai asing hanya bertindak sebagai pihak pemasar (marketing carrier) sedangkan perusahaan penerbangan nasional sebagai pelaksana operasi (operating carrier).

Pelaksanaan penerbangan codeshare biasa dilakukan oleh airline dalam satu aliansi atau group. (Misalnya Sky Team, One World, dan Star Alliance). Garuda merupakan anggota dari Sky Team.

Lebih lanjut ditegaskan oleh Polana agar seluruh maskapai meningkatkan pelayanannya dengan tetap mengutamakan tiga aspek utama penerbangan yakni keselamatan, keamanan dan pelayanan.

“Keselamatan penerbangan merupakan tanggung jawab bersama. Semuanya harus berkerjasama dalam menciptakan penerbangan yang selamat, aman, dan nyaman,” tutup Polana.  (Hilwa Salamah)