“Kegiatan pertemuan ini dalam rangka terciptanya kesamaan
pemahaman dalam membentuk generasi penerus yang berkompeten, disiplin dan
mempunyai wawasan serta fisik yang prima ,” kata Rivolindo, Senin (11/3).
Dalam pertemuan dengan orang tua taruna-taruni Rivolindo
menjelaskan, untuk menjalankan tugas sebagai perwira kapal laut, membutuhkan
keahlian, untuk itu dilakukan dengan pemberian pengajaran di kampus, agar
memahami keterampilan mengoperasikan kapal, maka taruna-taruni melakukan
kegiatan pelatihan dengan menggunakan simulator atau nantinya praktek di kapal dan
di pelabuhan ( untuk Prodi Transportasi Laut).
“Untuk membentuk wawasan ada ekstra kurikuler dan kuliah
umum, sedangkan untuk membentuk disiplin ada aturan dan jadwal berkegiatan di
kampus dan latihan kedisplinan, untuk membentuk fisik yang prima ada latihan
pisik yang diawasi oleh instruktur yang berkompeten di bidangnya,” kata Rivolindo.
Selain itu, ditegaskan, Poltekpel tidak mentolerir adanya
kekerasan, sehingga jika terjadi perilaku kekerasan dari taruna dengan taruna
maka akan ada tindakan tegas untuk pelakunya.
“Pihak kampus akan melakukan pengawasan secara ketat agar
tidak terjadi kekearasan, dan jika terjadi kekerasan maka pelakunya akan ditindak
tegas,” ujar Rivolindo.
Atas apa yang dilangsungkan di dalam kampus, Rivolindo
berharap para orang tua memberikan dukungan dengan memperhatikan pada para
taruna-taruni ketika di rumah saat libur akhir pekan. Misalnya, tetap
memperhatikan waktu istirahat selama di rumah. Jangan sampai ketika di rumah
para taruna-taruni beraktifitas tidak teratur, sehingga kembali ke kampus dalam
keadaan kelelahan.
“Hal itu akan membuat taruna-taruni kesulitan mengikuti
proses perkuliahan di kampus, karena ketika kembali ke kampus dalam keadaan fisik
yang tidak prima,” kata Rivolindo.
Dalam kegiatan dialog, orang tua juga diberi kesempatan
menyampaikan pendapatnya agar proses diklat berlangsung secara baik.
Usai berdialog, para orang tua juga melakukan kunjungan ke
ruangan pendidikan dan pelatihan di kampus, termasuk asrama taruna-taruni, sehingga mengetahui bagaimana putra-putrinya selama diklat. Untuk menciptakan suasana akrab acara diisi makan siang bersama diikuti jajaran civitas akademika, orang tua taaruna-taruni dan para taruna-taruni. (Kurnia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar