Jakarta (wartalogistik.com) – Pemerintah Indonesia dan Singapura sejak tahun 2005 menjalin kerjasama
yang tertuang dalam MoU (Memorandum of Understanding) tentang Kerjasama Pengembangan Sumber Daya Manusia bagi Petugas dan
Pejabat Pemerintah di bidang Maritim.
Hasilnya telah menyelenggarakan 70 pelatihan dengan jumlah
total peserta lebih dari 1.100 orang.
Adapun topik-topik
dalam pelatihan mencakup the International Maritime Dangerous Goods (IMDG)
Code, IMO Member State Audit Scheme, Port State Control, Ballast Water
Management, Basic Vessel Traffic Service training, dan juga Ferry Safety and
Mishap Management.
Selain telah
memberikan kontribusi dalam pengimplementasian instrumen-instrumen IMO untuk
meningkatkan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim,
pelatihan-pelatihan ini juga memberikan kemudahan untuk pertukaran informasi
dan pengetahuan antara Ditjen Hubla dan MPA Singapura.
Kini kerjasama itu telah diperpanjang kembali setelah dilakukan
penandatangan antara Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan
Cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Directorate General of Sea
Transportation/DGST) dan Pemerintah Singapura melalui Otoritas Maritim dan
Pelabuhan Singapura (Maritime and Port Authority Singapore/MPA) mengenai perpanjangan Memorandum of Understanding (MoU) concerning
Co-Operation on Human Resources Development of the Government Officers in the
Maritime Field, atau yang lebih dikenal dengan nama DGST-MPA Training MoU di
Nusa Dua, Bali pada Kamis (11/10).
Penandatanganan MoU
ini dilakukan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo dan
Chief Executive MPA Singapore, Andrew Tan, di sela-sela pertemuan Leaders’
Retreat - Republic of Indonesia and Republic of Singapore, di hadapan para
Menteri kedua negara yang hadir pada pertemuan tersebut.
Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut telah menjalin kerjasama dengan MPA Singapura sejak tahun 2001
setelah ditandatanganinya MoU mengenai pelatihan bagi
pelaut. Selanjutnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan MPA
Singapura juga menandatangani MoU tentang Kerjasama Pengembangan Sumber Daya
Manusia bagi Petugas dan Pejabat Pemerintah di bidang Maritim pada tahun 2005,
yang dibentuk berdasarkan MoU pelatihan bagi pelaut sebelumnya.
MoU ini bukan hanya ditujukan untuk meningkatkan kapasitas para pelaut,
namun juga petugas pemerintah di bidang perhubungan laut. Mengingat manfaat
yang telah didapat dari kerja sama yang telah dijalin selama 13 tahun ini,
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan MPA Singapura sepakat untuk
melanjutkan kerja sama dengan memperpanjang masa berlaku Training MoU untuk 3
tahun berikutnya, 2018-2021.
Pelatihan-pelatihan
yang dilakukan di bawah Training MoU ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
teknis para petugas di kedua institusi.
Selain telah
memberikan kontribusi dalam pengimplementasian instrumen-instrumen IMO untuk
meningkatkan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim,
pelatihan-pelatihan ini juga memberikan kemudahan untuk pertukaran informasi
dan pengetahuan antara Ditjen Hubla dan MPA Singapura. (Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar