Jakarta
(wartalogistik.com) - Wacana menghadirkan 16 kapal Trans 1000 ternyata mendapat
protes keras dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Seribu, karena hingga
kini belum ada kesepakatan.
Protes dari Pemkab
Kepulauan Seribu itu disampaikan melalui Kepala Suku Dinas Perhubungan
Kepulauan Seribu, Robert Edward yang menegaskan, pihaknya belum
berkomunikasi dengan PT Trans 1000, terkait penggunaan 16 kapal Trans 1000
yang akan dioperasikan melayani masyarakat Kepulauan Seribu
“Hingga
kini belum ada komunikasi terkait pengoperasian kapal tersebut, bahkan saya
juga mempertanyakan pelaksanaannya, karena hingga kini Suku Dinas
Perhubungan Kepulauan Seribu belum ada pembicaraan,” tegas
Robert Edward dalam web resmi Kabupaten Kepulauan Seribu, Rabu (19/09)
Seperti diketahui banyak
tersiar kabar bahwa PT Trans 1000 akan menghadirkan 16 kapal baru menggantikan
kapal tradisional Kepulauan Seribu yang sekarang beroperasi di Pelabuhan Kali
Adem, Muara Angke, Jakarta Utara pada Oktober 2018 mendatang.
Dampak dari kehadiran kapal tersebut, nantinya
kapal tradisional yang ada akan diremajakan agar bisa kembali berlayar, namun
hanya untuk mengangkut barang.
“Hingga kini kami sendiri belum
ada langkah peremajaan, namun kami telah menyiapkan program pengelolaan pelabuhan
dan pengelolaan angkutan, dimana nantinya program ini untuk memberikan
kenyamanan para pengunjung maupaun wisatawan yang akan datang ke wilayah
Kepulauan Seribu, salah satunya seperti membuat pola transportasi yang
terintergarsi,” jelas Robert Edward(Abu Bakar).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar