Jakarta
(wartalogistik.com) - PT Angkasa Pura I (Persero) mengumpulkan para pengusaha dan membuka
peluang kerja sama di berbagai bandara melalui kegiatan Tenant Gathering di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (5/9/2018).
Kegiatan pada mitra itu seiring
dengan mulai beroperasinya terminal baru bandara
Ahmad Yani Semarang dan akan beroperasinya beberapa bandara lain yang
ditargetkan selesai pada 2019 dan 2020 mendatang.
“Kegiatan ini adalah upaya kami untuk jalinan komunikasi dan membuka
kesempatan kepada pelaku usaha potensial untuk mengembangkan bisnisnya di
bandara. Kegiatan ini juga bertujuan agar Angkasa Pura I maupun calon mitra
usaha tersebut mampu saling mengelaborasi potensi serta peluang yang bisa
dikembangkan, sehingga dapat tercipta kerja sama yang saling menguntungkan,
selain juga menjadi _value added services_ bagi pengguna jasa bandara,” ujar
Direktur Pemasaran dan Pelayanan Angkasa Pura I Devy Suradji.
Saat ini, ada tiga proyek pengembangan bandara yang sedang dilakukan
oleh Angkasa Pura I yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN),
yaitu Bandara Ahmad Yani Semarang, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, dan
Bandara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo. Bahkan, Bandara Ahmad Yani
sudah mulai beroperasi sejak Juni 2018 lalu meskipun pembangunannya belum
tuntas seratus persen. Selain itu, Angkasa Pura I juga melakukan pengembangan
bandara lainnya, seperti Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, T3 Bandara Juanda
Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Lombok Praya, Bandara Sam
Ratulangi Manado, dan Bandara El Tari Kupang.
Pengembangan sembilan bandara tersebut merupakan solusi untuk mengatasi
lack of capacity
yang terjadi di
bandara-bandara tersebut, dimana kapasitas bandara tidak dapat mengimbangi
pertumbuhan trafik penumpang yang meningkat signifikan setiap tahunnya.
Misalnya di Bandara Ahmad Yani Semarang, yang hanya memiliki kapasitas 800 ribu
penumpang per tahun, namun pada tahun 2017 lalu dipaksa melayani 4,4 juta
penumpang. Dengan beroperasinya terminal baru, Bandara Ahmad Yani Semarang kini
dapat melayani 6,9 juta penumpang per tahun atau hampir sembilan kali lipat.
Pada 2017, 13 bandara Angkasa Pura I melayani hampir 90 juta penumpang,
tumbuh 6% dibanding tahun sebelumnya. Berdasarkan survei Customer Satisfaction Index (CSI) yang dilakukan oleh Indonesia
National Air Carriers Association (INACA), 40% penumpang tersebut melakukan
perjalanan lebih dari 5 kali dalam setahun. Lalu 64% penumpang melakukan
aktivitas berbelanja di bandara.
Potensi pertumbuhan trafik penumpang yang relatif tinggi dari tahun ke
tahun serta massifnya pengembangan bandara-bandara tersebut merupakan peluang
yang bagus bagi para pelaku bisnis ritel untuk menjadi mitra usaha di bandara.
“Untuk itu kami mengundang para
pebisnis dan pemilik merek untuk bergabung sebagai mitra usaha di
bandara-bandara Angkasa Pura I, bersama-sama tumbuh bersama Angkasa Pura I,
memberikan pelayanan dan pengalaman unik di bandara kepada para pengguna jasa,”
ujar Devy.
Keberadaan mitra usaha di bandara secara otomatis akan meningkatkan
kinerja bisnis bandara. Para mitra usaha ini juga berperan dalam menambah
kenyamanan di bandara.
“Oleh karena itu forum seperti tenant gathering ini sangat penting dan
membuka kesempatan berdiskusi dan berbagi, dengan tujuan akhir untuk
meningkatkan porsi pendapatan non-aeronautika Angkasa Pura I,” imbuh Devy lagi. (Hilwa Salamah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar