Jakarta (wartalogistik.com) -
Proyek-proyek Kebandarudaraan di PT Angkasa Pura II akan
terus dikembangkan. Kepastian itu terlihat sejalan dengan adanya nota kesepahaman atau Memory of
Understanding (MoU) dengan Tim Fasilitasi Pemerintah Dalam Pembiayaan Investasi
Non-Anggaran Pemerintah (PINA) dalam rangka memfasilitasi pembiayaan investasi
non-anggaran pemerintah terhadap penerima modal.
Diwakili oleh Presiden Direktur PT Angkasa
Pura II (Persero), turut hadir mewakili PINA, Kepala Eksekutif Tim Fasilitasi
Pemerintah Dalam Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah, Bapak Eko Putro
Adijayanto.
Dengan telah ditandatanganinya nota
kesapahaman tersebut, kedua belah pihak dapat menjalankan komitmen dalam
mendorong serta mempertemukan calon investor guna percepatan pelaksanaan
proyek-proyek infrastruktur Angkasa Pura II.
Presiden Direktur PT Angkasa Pura II
(Persero), Muhammad Awaluddin memaparkan bahwa Angkasa Pura II bersama PINA
akan berkolaborasi dalam menjalankan pengembangan sejumlah proyek yang terdapat
di AP II sehingga percepatan pembangunan infrastruktur yang berhubungan dengan
kebandarudaraan menjadi lebih efisien dan optimal.
"Kami bersyukur pola strategic partnership
investment participation menjadi solusi alternatif yang positif dalam konteks
mengembangkan alat produksi dan asetnya utk terus bertumbuh. Kami sadar tidak
mungkin mengandalkan self financing. Harus libatkan banyak pihak utk berbagi
opportunity. Ini konsep yg win win solution sehingga setelah ini kita bisa
bekerja lebih cepat dalam menjalankan program investasi." katanya.
Fasilitasi PINA ini hadir dengan mekanisme
pembiayaan berbasis investasi dengan tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara dan atau Daerah. Hadirnya MoU ini tentu akan semakin
mengakselerasi proyek BUMN serta Proyek Strategis Nasional.
Dalam sambutannya, Eko Putro Adijayanto, pihak
PINA ikut merasakan antusiasme dalam kerjasama yang akan terjalin dengan Angkasa
Pura II.
"Kami senang sekali mou sudah terjadi sehingga jangan
berlama2 memanfaatkan momentum positif ini untuk merealisasikan kerjasama yang
telah kita rancang bersama." kata Eko.
Hingga saat ini, PINA telah memfasilitasi
sejumlah investasi dengan nilai keseluruhan 15,7 trilyun rupiah. Proyek
investasi yang telah berjalan tidak hanya berasal dari BUMN namun juga lembaga
non pemerintah yang bergerak dibidang infrastruktur, termasuk proyek strategi
nasional.
Kedepannya, terdapat 11 pipeline project Angkasa Pura II
dengan nilai 4,7 trilyun rupiah yang memiliki potensi untuk dapat dijalankan
dengan pola kerjasama alternative
financing yang serupa dengan pola kerjasama bersama PINA.(Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar