“Konsep tol laut yang dicanangkan Presiden Jokowi sudah
berjalan, menghasilkan belasan rute baru. Namun pembangunan maritim bidang
lainnya masih banyak yang perlu dikembangkan, salah satunya industri perkapalan
dan pendukungnya, agar kemampuan membangun kapal menghasilkan
harga kapal bisa bersaing dan
memiliki kualitas yang sama dengan perusahaan industri kapal di luar negeri ,” kata Sekretaris Jenderal Ikatan Perusahaan Kapal dan Lepas Pantai
Indonesia (IPERINDO, Askan Naim, di kantor IPERINDO, Sunter, Jakarta Utara, Senin
(23/7).
Perlunya Kementerian Perkapalan, menurut Askan Naim lebih
jauh, karena sampai saat ini pembinaan industri perkapalan ditangani banyak
instansi, yang masing-masing instansi di pemerintahn selaku pembinanya banyak
mengurusi soal bidang lainnya.
Misalnya, di Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, saat
ini lebih fokus pada aspek pemenuhan persyaratan kelaikan pembangunan kapal,
sedangkan pada aspek material pada Kementerian Perindustrian. Pada dua
kementerian itu, yang dibina juga banyak, di Hubla pembinaan yang dilakukan
mencakup pada angkutan laut, pelaut, pelabuhan, kenavigasian, perlindungan
lingkungan maritime sampai pada aspek keselamatan pelayaran. Sedangkan di
Kementerian Perindustrian pembinaan yang dilakukan menyangkut pada ratusan
industri yang ada di tanah air.
“Jadi pembinaan pada industri perkapalan masih belum penuh,
hal itu terbukti sampai saat ini masih banyaknya persoalan yang dihadapi
industri perkapalan merupakan persoalan lama yang belum juga ada solusinya,
sedangkan industri galangan kapal di luar negeri semakin mendapat porsi
perhatian yang besar dari pemerintahannya,” kata Askan.
Contohnya persoalan lama itu, dukungan perbankan melalui
pinjaman bunga rendah dan p ajakyang
rendah pada industri galangan
sebagaimana yang berlaku di negara-negara lain belum muncul sampai saat ini.
“Di Singapura dan Malaysia tingkat suku bunga buat pelayaran
dan industri galangan sekitar 5 persen, di kita masih dua digit. Komponen lokal
kapal masih banyak dari luar negeri, padahal perlu dorongan tumbuhnya industri
komponen kapal agar semakin berkurang
komponen kapal impor ” tegasnya.
Jika ada Kementerian Perkapalan, maka tambah Askan, lembaga
itu akan mengurusi masalah-masalah yang selama ini menghambat perkembangan
usaha perkapalan dan penunjangnya.
“Dengan begitu maka industri perkapalan dan pendukungnnya
semakin berkembangnya dan harga kapal dalam negeri mampu bersaing dengan luar
negeri dengan kualitas yang sama,” ungkap Askan.
Selain itu juga dengan adanya kementerian khusus, cakupan
pembangunan untuk mendukung perkembangan usaha industri galangan semakin terfokus.
Semua masalah yang selama ini ada pada bidang industri pelayaran bisa diatasi
tanpa birokrasi.
(Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar