Jakarta (wartalogistik.com) -
Penerapan siatem inaportnet di Pelabuhan Tanjung Priok membuat pelayanan
kepelabuhanan yang menjadi mudah, cepat, transparan dan murah.
"Pelayanan
yang cepat terlihat dari adanya perubahan pada proses kapal tiba/berangkat yang
sebelumnya dilakukan manual yang membutuhkan bisa memakan waktu 6 jam untuk
datang menemui petugas kini dengan Inaportnet, proses kapal tiba/berangkat
hanya memakan waktu 30 menit," jelas Kepala Kantor Otoritas
Pelabuhan Arif Toha, di Jakarta, Senin (5/3).
Lebih
lanjut, Arif menjelaskan bahwa sebelumnya pembayaran Pendapatan Negara Bukan
Pajak (PNBP) labuh harus datang ke loket dan pengurusan Delivery Order (DO)
online harus datang ke kantor pelayaran, Bank dan terminal yang membutuhkan
waktu 1 sampai 3 hari.
"Namun
dengan adanya Inaportnet, pembayaran PNBP labuh terintegrasi dengan Simponi
sehingga tidak perlu datang ke loket. Begitu juga dengan pelayanan DO online
hanya memakan waktu 10 menit tanpa perlu antri dan datang," ujar Arif
Toha.
Sementara
itu, sistem Inaportnet juga memberikan kemudahan dalam pelayanan kepelabuhanan.
Sebelumnya, dalam proses laporan kedatangan / keberangkatan kapal
tiba/berangkat harus melaporkan datang ke Kantor Syahbandar dan Kantor Otoritas
Pelabuhan (OP) dengan membawa dokumen berkas kedatangan / keberangkatan kapal
serta mendatangi langsung petugas termasuk pengurusan DO yang tentunya
mengakibatkan kesulitan dalam mengetahui posisi kapal dan kontainer terkini
prosesnya.
"Dengan
adanya Inaportnet V.2, melaporkan kapal tiba/berangkat bisa dilakukan kapanpun
dan dimanapun. Semua prosedur DO online dilakukan dengan aplikasi DO online.
Tracking dan Tracing posisi kapal dan barang dengan mudah dapat dilakukan
dengan inaportnet V.2," kata Arif.
Penerapan
Inaportnet di Pelabuhan Tanjung Priok juga menciptakan pelayanan yang
transparan. Sebelum diterapkan Inaportnet, pengguna jasa perlu berkomunikasi
bertanya pada berbagai pihak untuk mendapatkan posisi kapal dan barang serta
lamanya waktu pergerakan barang belum diketahui. Adapun waktu inap kontainer
belum diketahui secara realtime dan waktu penerbitan DO dan SP2 belum terukur
dan belum dapat diketahui.
Kini,
permasalahan-permasalahan tersebut telah teratasi dengan penerapan inaportnet
V.2. Arif menjelaskan bahwa saat ini bisa dilakukan Tracking dan Tracing posisi
kapal dan barang dengan mudah informasi posisi kapal dan barang lebih valid
dengan mengakses online Inaportnet V2.
"Selain
itu dapat diketahui posisi dan waktu pergerakan barang serta waktu inap
kontainer secara realtime. Begitu juga, dengan waktu penerbitan DO dan SP2
dapat diketahui dan sudah terintegrasi dengan Inaportnet V.2," ujar Arif.
Adapun
dengan terpenuhinya pelayanan yang mudah, cepat dan transparan tentunya
Pemerintah juga fokus terhadap pemberian pelayanan yang murah.
"Dengan
Inaportnet akan menciptakan efisiensi biaya operasional pengurusan pelayanan
kapal, efisiensi biaya operasional pengurusan DO dan efisiensi biaya pengurusan
CFS.
Dengan
demikian, penerapan inaportnet turut berkontribusi dalam akan menciptakan
pelayanan kepelabuhanan yang lebih murah," tambah Arif.
Pada
kesempatan tersebut Arif Toha juga menjelaskan bahwa Pelabuhan Tanjung Priok
telah beroperasi 24/7 untuk menunjang dan mendukung kelancaran arus barang.
"Kami
telah menerbitkan surat edaran serta mensosialisasikan kepada semua instansi
pemerintah dan pelaku usaha terkait di Pelabuhan Tanjung Priok yang terkait
dengan proses penerimaan dan keluarnya barang dengan memberikan pelayanan
selama 7 hari dan 24 jam 24 jam sehari dan 7 hari seminggu (24/7)," tutup
Arif.
Saat ini sebanyak 16 pelabuhan di Indonesia
telah menerapkan Aplikasi Inaportnet V.1. Adapun penerapan Inaportnet V.2
tersebut di pelabuhan Tanjung Priok merupakan bagian dari program quick win
Kementerian Perhubungan sebagai langkah nyata dalam memperbaiki pelayanan
kepada publik, khususnya di sub sektor perhubungan laut. (Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar